Follow Us

Cara Mengubah Sel Kanker Menjadi Sel Lemak Ditemukan Peneliti Swiss

David Novan Buana - Selasa, 15 Januari 2019 | 20:44
Peneliti temukan cara untuk ubah sel kanker yang mematikan menjadi sel lemak, dan hentikan penyebarannya.
iStockphoto

Peneliti temukan cara untuk ubah sel kanker yang mematikan menjadi sel lemak, dan hentikan penyebarannya.

Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana

NexTren.com - Kanker merupakan penyakit yang begitu berbahaya, sehingga kemungkinan hidup penderitanya sangat kecil bila telah mencapai stadium lanjut.

Perang melawan kanker akhirnya menemukan titik terang dengan ditemukannya cara revolusioner untuk mencegah penyebarannya.

Peneliti dari University of Basel di Swiss temukan cara untuk mencegah terjadinya metastasis dengan 'menipu' sel kanker supaya menjadi sel lemak yang tidak berbahaya.

Baca Juga : Peneliti Jepang Gunakan AI Untuk Sortir Dan Kenali Sel Kanker

Konsep ini diterbitkan oleh peneliti di jurnal Cancer Cell, dan menurut dijabarkan melalui Technology Network.

Menurut laporan tersebut, masalah terbesar dari terjadinya metastasis adalah kemampuan Malignant Cell untuk dengan cepat merespons perubahan dan beradaptasi dengan kondisi di lingkungan mikro.

Metastasis adalah pertumbuhan sel kanker dari sel utamanya ke sel lain di luar; hal inilah yang menyebabkan kanker bisa menyebar ke bagian tubuh lain.

Malignant Cell merupakan kendaraan yang menyebabkan metastasis, karena sel yang abnormal tersebutlah yang membelah diri tanpa terkendali dan menyebarkan kanker.

Kemampuan malignant cell untuk beradaptasi berasal dari proses selular bernama Epithelial-Mesenchymal Transition (EMT), yang berfungsi untuk mengubah properti molekul dan mengubah diri menjadi tipe sel yang berbeda (disebut juga Cellular Plasticity).

Proses EMT inilah yang digunakan oleh sel kanker dan sewajarnya proses ini digunakan untuk mengembangkan organ tubuh di masa embryogenesis (di dalam kandungan).

Cellular Plasticity inilah yang menjadi dasar dari hidup sel kanker, terutama untuk invasi ke sel lain, tumor heterogeneity, dan resistansi terhadap terapi genetik dan kemoterapi.

Source : Slashdot

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest