Nextren.com - Penyedia produk keamanan digital, Avast, mengumumkan Laporan Lansekap Ancaman Tahun 2019. Laporan ini merinci tentang tren keamanan terbesar yang akan dihadapi konsumen pada tahun 2019 sesuai data yang dikumpulkan oleh tim Avast Threat Labs. Tim Avast Threat Labs menemukan hampir sekitar 1 juta file baru setiap hari dan mencegah dua miliar serangan setiap bulannya. Kegiatan ini memberikan wawasan penting berkenaan dengan ancaman yang paling umum.
Baca Juga : Chromecast Diserang Hacker dan Tampilkan Dukung PewDiePie di Smart TVSelain itu juga memberikan kemampuan untuk memetakan tren dalam memprediksi serangan yang akan terjadi di masa mendatang. Beberapa tren keamanan inti yang akan berevolusi atau terus berdampak pada konsumen di tahun 2019, antara lain: 1. Kemunculan Adversarial AI Avast memperkirakan munculnya kategori serangan yang dikenal dengan nama 'DeepAttacks'.Serangan ini menggunakan AI-generated content untuk menghindari kontrol keamanan AI.
Baca Juga : Ini Cara Hacker Sebarkan Ideologi ISIS Pakai Akun Twitter Terlantar
Pada tahun 2018, tim Avast mengamati banyak contoh para peneliti menggunakan algoritma adversarial AI untuk membodohi masyarakat. Contohnya termasuk video palsu Obama yang dibuat oleh Buzzfeed. Dalam video tersebut, Presiden Obama terlihat menyampaikan kalimat palsu, dengan cara penyampaian yang meyakinkan. Avast juga telah menemukan beberapa contoh dari adversarial AI yang dengan sengaja mengacaukan algoritma pendeteksian objek yang paling cerdas.
Baca Juga : Waspada, Verifikasi 2 Langkah Google Ternyata Bisa DItembus HackerContohnya seperti memanipulasi algoritme untuk berpikir bahwa tanda berhenti merupakan tanda batas kecepatan 45-mph. Di tahun 2019, Avast memprediksi DeepAttacks akan lebih banyak disebar secara umum dalam upaya menghindari deteksi manusia dan pertahanan cerdas. 2. Ancaman IoT Akan Menjadi Lebih Canggih Tren ke arah perangkat pintar akan sangat menonjol di tahun-tahun mendatang.Jadi akan sulit untuk membeli peralatan atau elektronik rumah yang tidak terhubung ke internet.
Baca Juga : 5 Tips Buat Password yang Susah Untuk Ditembus Hacker, Dijamin Ampuh!Penelitian Avast menunjukkan bahwa faktor keamanan sering menjadi pemikiran dalam pembuatan perangkat-perangkat ini.
Sementara perangkat pintar yang umum sering memberikan pilihan keamanan yang menyatu pada perangkat.Ada pula beberapa produsen yang melakukan penghematan mengenai keamanan ini.Tujuannya untuk menjaga biaya tetap rendah untuk konsumen.
Baca Juga : Hacker Iran Berhasil Bobol Keamanan Berbasis Two Factor Authentication
Bisa juga karena produsen tersebut tidak ahli dalam bidang keamanan. Maka, menganggap sebuah smart home akan seaman tautan terlemahnya, adalah suatu kesalahan. Sejarah cenderung untuk terulang.Jadi kita akan melihat bagaimana malware IoT terus berevolusi dan menjadi lebih canggih dan berbahaya, mirip dengan bagaimana malware PC dan ponsel berkembang.
Baca Juga : Dell Gagalkan Hacker Yang Berusaha Mengambil Informasi Konsumennya 3. Serangan Router Akan Semakin Maju Router telah terbukti menjadi target yang mudah dan marak bagi gelombang serangan yang terus bertambah. Avast tidak hanya melihat peningkatan malware berbasis router pada tahun 2018, tetapi juga perubahan dalam karakteristik serangan tersebut. Di tahun 2019 ini, Avast memprediksi peningkatan pembajakan router yang digunakan untuk mencuri kredensial perbankan.Misalnya, router yang terinfeksi menyuntikkan frame HTML berbahaya ke halaman web tertentu saat ditampilkan di ponsel.
Baca Juga : Grup Hotel Marriott Dibobol Hacker, Informasi 500 Juta Tamunya Dicuri
Elemen baru ini dapat meminta pengguna seluler untuk memasang aplikasi perbankan baru, misalnya, dan aplikasi jahat ini kemudian akan menyimpan pesan autentikasi. Router akan terus digunakan sebagai target serangan.Tidak hanya untuk menjalankan scripts kriminal atau memata-matai pengguna, akan tetapi juga bertindak sebagai tautan perantara dalam serangan berantai. 4. Evolusi Ancaman Seluler Di tahun 2019, taktik terkenal seperti periklanan, phishing, dan aplikasi palsu akan terus mendominasi lansekap ancaman seluler.