nextren.com - Dalam upaya memenuhi kebutuhan konsumen dengan kelas harga yang lebih terjangkau, Nothing memperkenalkan sub-brand CMF yang mengadopsi beberapa elemen DNA Nothing pada produk kelas lebih ekonomis.
Salah satu produk yang menjadi perhatian adalah CMF Buds Pro, yang telah kami uji selama beberapa minggu terakhir.
Sebagai pengguna Nothing Ear sebelumnya, kami melihat bahwa Buds Pro dapat menjadi alternatif menarik.
Desain
Salah satu ciri khas dari Nothing yang dihadirkan dalam CMF adalah desain yang unik, termasuk pada Buds Pro.
Desain casingnya sangat berbeda dan menonjol dibandingkan dengan produk TWS lain di pasaran.
Casing CMF Buds Pro memiliki bentuk mirip bola hockey es, bulat sempurna, dan dilapisi finishing matte yang halus.
Meskipun sangat menarik, perlu diingat bahwa casing ini rentan terhadap goresan, sehingga pengguna perlu lebih berhati-hati.
Bagian engsel menggunakan finishing chrome yang memberikan sentuhan elegan pada model bukaan seperti case bedak, dengan lampu LED indikator di bagian depan.
Bagian dalam casing dilengkapi dengan sejumlah branding, label, dan tanda untuk mematuhi regulasi, memberikan kesan bersih pada bagian luar.
Baca Juga: Erajaya Active Lifestyle Hadirkan Produk CMF by Nothing di Indonesia
Bagian earpiece memiliki bentuk tangkai seperti pil dengan finishing matte, namun bagian yang bersentuhan dengan telinga menggunakan finishing glossy, memberikan kenyamanan ekstra.
Earbuds ini juga dilengkapi dengan tombol kapasitif untuk mengontrol media di ponsel.
Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa casing TWS ini, karena menggunakan bahan matte, rentan terhadap goresan oleh benda tajam, yang dapat memengaruhi penampilannya.
Aplikasi
Pemilik CMF Buds Pro dapat mengakses berbagai fitur melalui aplikasi Nothing X, yang juga digunakan untuk TWS Nothing lainnya.
Aplikasi ini menawarkan opsi kustomisasi yang luas, termasuk preset EQ, pengaturan gestur sentuh untuk kontrol berbeda, dan modifikasi mode ANC.
Terdapat tiga tingkat kontrol manual untuk peredam bising, serta opsi untuk mode transparansi.
Fitur in-ear detection dapat dinonaktifkan, dan mode low-lag tersedia untuk pengalaman gaming yang lebih baik.
Aplikasi juga dilengkapi dengan fitur Find My Earbuds dan pembaruan firmware.
Baca Juga: Erajaya Buka Pre-order Nothing Ear (2) Mulai 23 Maret, Ini Harganya!
Meskipun pengaturan EQ bersifat preset dan kurang memberikan fleksibilitas secara detail, pengalaman pengguna dengan software secara keseluruhan terasa positif dan mudah digunakan.
Kualitas Suara
CMF Buds Pro mengandalkan satu driver tunggal dynamic liquid crystal polymer + polyurethane, mendukung codec SBC dan AAC via Bluetooth 5.3.
Dari pengalaman pengguna, TWS ini secara default memiliki karakter suara bergaya V, dengan bass yang kuat namun terdapat kekurangan di frekuensi low-mid, membuat suara instrumen dan vokal terkadang tenggelam.
Upper-mid dan treble memberikan kehidupan pada musik, meskipun beberapa instrumen seperti simbal atau tromol mungkin terasa kurang jelas.
Secara keseluruhan, meskipun tidak begitu natural dan detail, suara yang dihasilkan cukup enak didengar, dengan posisi dan stage yang luas.
Performa mikrofon terasa standar, tidak menonjol namun tetap layak.
Salah satu keunggulan utama dari CMF Buds Pro adalah kualitas active noise cancelling (ANC) yang efektif meredam kebisingan low dan mid frekuensi, bahkan melebihi beberapa TWS yang lebih mahal.
Saat digunakan dalam kendaraan umum, ANC dari TWS ini berhasil meredam suara bising angin dan beberapa detail suara besi.
Baca Juga: Review Nothing Ear (2), TWS Dengan Tuning Bass Terbaik di Kelasnya
Sayangnya, mode transparansi kurang mampu memperkuat suara luar TWS, dan perbedaannya hampir tidak terasa ketika mode ini tidak aktif.
Namun, latency TWS ini terasa cukup tinggi, bahkan saat mode gaming diaktifkan.
Dengan harga yang bersahabat, CMF Buds Pro menawarkan suara bass yang kuat dan ANC yang efektif, namun beberapa kekurangan seperti EQ yang terbatas, mikrofon yang kurang mencolok, dan latency yang tinggi, perlu menjadi pertimbangan bagi calon konsumen.
Baterai
CMF Buds Pro dilengkapi dengan baterai sebesar 55mAh di masing-masing earbud, menunjukkan peningkatan sebesar 67% darikakanya, Nothing Ear (2).
Klaim pabrikan menyatakan bahwa CMF Buds Pro dapat bertahan hingga 11 jam dengan ANC nonaktif dan 6,5 jam dengan ANC aktif.
Dalam pengujian praktis, earbud ini dapat bertahan selama sekitar 11 jam dengan ANC nonaktif dan 6 jam 26 menit dengan ANC aktif, sebuah pencapaian yang sangat baik.
Kesimpulan
CMF Buds Pro dari Nothing mampu memenuhi ekspektasi dengan baterai yang irit dan performa bass yang memikat.
Karakter suara yang cenderung V-shape mungkin cocok untuk pecinta bass di Indonesia, meskipun suara vokal terkadang terasa agak tertutup dan suara high agak cempreng.
Performa ANC yang nyaman untuk kegiatan sehari-hari, seperti berkomuting, menjadi salah satu keunggulan utama.
Baca Juga: Nothing Ear (2) Resmi Dirilis, Tawarkan Audio yang Lebih Berkualitas!
Namun, fitur transparansi, kualitas mikrofon yang standar, dan pengaturan EQ yang terbatas dapat menjadi perhatian bagi pengguna yang menginginkan lebih banyak fleksibilitas.
CMF Buds Pro dapat ditemukan di berbagai gerai Urban Republic dengan harga Rp 799.000, dengan pilihan warna abu-abu, orange, dan hitam.
Sebagai alternatif TWS dengan harga terjangkau, CMF Buds Pro memiliki nilai positif namun tetap membutuhkan pertimbangan matang bagi calon konsumen.
Baca Juga: Qualcomm: Nothing Phone (2) Akan Pakai Chipset Snapdragon 8+ Gen 1
(*)