Nextren.com - Twitter baru saja mengkonfirmasi bahwa perusahaan tengah gencar melakukan pemblokiran pada aplikasi pihak ketiga.
Aplikasi-aplikasi yang sering disebut third party app juga termasuk Tweetbot yang sering digunakan warganet.
Salah satu kegunaan yang populer adalah adanya Menfess (Mention Confess) yang dikirim aplikasi bot melalui akun base.
Melansir dari BGR, sampai dekarang masih belum jelas mengapa hal ini dilakukan oleh perusahaan yang dimiliki oleh Elon Musk itu. (18/1/2023)
Dalam tweet akun Developer perusahaan, hal ini diklaim terjadi karena pemberlakuan aturan API (Application Programming Interface).
"Perusaan memberlakukan aturan API yang sudah lama berlaku. Hal itu mungkin mengakibatkan beberapa aplikasi tidak berfungsi."Tulis perusahaan.
Baca Juga: Elon Musk: Konten Politik Akan Banyak Muncul di Feed Twitter
Tweetbot dan Twitterific, dua aplikasi Twitter pihak ketiga utama, telah terkena dampak dari penegakan aturan API Twitter.
Namun, Twitter belum menyebutkan secara spesifik aturan API yang dilanggar oleh kedua aplikasi tersebut.
Menurut salah satu pengembang, mereka juga tidak diberitahu tentang aturan apa yang mereka langgar.
Melansir dari The Verge,Salah satu pencipta Tweetbot, Paul Haddad, menyindir Twitter di akun Mastadonnya. (17/1/2023)
"Saya ingin meminta maaf secara terbuka kepada Twitter karena telah melanggar aturan API yang sudah lama berlaku, yaitu _______." Sindir Haddad.
Haddad juga menambahkan bahwa pihaknya juga tidakdiberitahucara memenuhi aturan agar aplikasinya kembali seperti semula.
Mengapa berpengaruh ke akun base dan menfess?
Akun base sendiri adalah akun yang digunakan sebagai akun dasar untuk mengelola akun lain melalui aplikasi pihak ketiga seperti Tweetbot.
Pengguna dapat mengelola beberapa akun Twitter dari satu aplikasi dengan menggunakan akun ini untuk login.
Beberapa akun ini menggunakan sistem auto-base yang dijalankan bot untukmengepost, membalas, memretweet, mengikuti pengikutnya.
Sedangkanmenfesssering digunakan untuk mengungkapkan perasaan atau pikiran seseorang secara terbuka dan jujur.
Biasanya digunakan dalam bentuk tweet yang mengungkapkan perasaan atau pikiran seseorang tentang suatu masalah atau peristiwa tertentu.
Baca Juga: Twitter Pertimbangkan Jualan Username Untuk Tambah Pendapatan
Bilamana perusahaan milik Haddad ini dianggap melanggar API,maka akun yang biasanya digunakan untuk menfess juga akan terpengaruh.
Kemungkinan, admin akun harus kembali menggantikan tugas bot diatas secara manual.
Tentunya, hal itu akan sangat sulit dilakukan mengingat ada banyak sekali sender (pengirim) di akun setiap harinya.
Namun, sampai saat ini masih belum ada laporan mengenai akun yang tidak lagi berfungsi dari lumpuhnya Tweetbot.
Karena proses pemblokiran ini masih berjalan, ini artinya kita masih bisa menyaksikan apa yang akan terjadi atas kebijakan ini?
So, buat kalian yang penasaran dengan berita seputar teknologi lainnya, pantengin terus website Nextren ya!
(*)