Saldo Rp 44 Juta Ludes Dalam 11 Menit Lewat Rekayasa Sosial, BRI Tak Bisa Ganti

Jumat, 14 Agustus 2020 | 15:38
thestreet.com

Ilustrasi ATM

Nextren.com - Zainuddin (49), salah satu nasabah BRI asal Jombang, Jawa Timur, kehilangan saldo tabungan di bank sebesar Rp 44 juta dalam waktu 11 menit, Kamis (16/4/2020) siang.

Uang tersebut merupakan tabungan yang sudah dikumpulkannya selama delapan tahun.

Zainuddin menceritakan, saat bekerja pada Kamis siang, dia menerima telepon dari seseorang yang tidak dia kenal.

Raib Sang penelepon itu mengaku sebagai petugas BRI.

Baca Juga: Paket Data 5 GB Cuma Rp 1 Untuk 94 kota di Sumatera, Begini Cara Aktivasinya

Si penelepon memberikan informasi bahwa Zainuddin yang merupakan salah satu nasabah memperoleh kesempatan mendapatkan hadiah lewat program undian BRITAMA.

Tanpa curiga, warga kelahiran Jombang itu menjawab pertanyaan demi pertanyaan, khususnya terkait identitas yang diajukan kepadanya.

Apalagi, secara meyakinkan si penelepon mendikte dan menyebut secara tepat identitas dirinya.

Usai menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai petugas Bank, Zainuddin kembali melanjutkan aktivitasnya.

Baca Juga: Kilas Balik Proses Perkembangan Teknologi Samsung Galaxy Note20 Series

Namun, kenyamanannya beraktivitas tiba-tiba terganggu saat sebuah SMS masuk ke ponselnya.

Pesan pendek yang dia terima, memberitahukan bahwa transfer sebesar Rp 19.999.999 dari rekeningnya kepada pemilik rekening lain dinyatakan sukses.

Merasa tak melakukan transaksi, Zainuddin lantas menghapus pesan pendek tersebut.

"Setelah terima telepon itu, tidak berapa lama saya dapat SMS. Karena saya tidak merasa transaksi, SMS itu saya hapus," ungkap Zainuddin saat ditemui Kompas.com, Kamis (6/8/2020).

Baca Juga: Begini Aturan Pakai GrabWheels Setelah Resmi Diijinkan Beroperasi di Jakarta

Usai menghapus pesan pendek yang diterimanya, Zainuddin terpikir untuk mengecek saldo di rekeningnya.

Dengan motornya, dia pun beranjak menuju mesin ATM terdekat untuk mengecek saldo rekening.

Namun, dalam perjalanannya menuju ATM, Zainuddin beberapa kali menerima SMS yang memberitahukan transaksi tranfer uang dari rekeningnya berhasil.

Dari awal hingga saat dalam perjalanan menuju ATM dia menerima pesan pendek sebanyak enam kali.

Baca Juga: Cara Mudah Konten Kreator Pemula Manfaatkan Fitur Video di Reno4

Pesan pendek itu berisi keterangan proses transfer dari rekeningnya ke rekening lain berhasil.

Dari total enam transaksi atau dalam rentang waktu 11 menit, saldo tabungan milik Zainuddin berkurang sebesar Rp 44 juta lebih. Sisa saldonya hanya tinggal Rp 124.558.

"Waktu sampai di ATM saya cek saldo, kalau enggak salah waktu itu saldonya tinggal Rp 124.558," tutur Zainuddin.

Zainuddin kemudian melaporkan kejadian tersebut ke BRI cabang Jombang.

Baca Juga: Anti Ngelag Main Game Berat Dengan Duo Samsung Galaxy Note20

Bri Tak Bisa Ganti

Terkait kejadian yang menimpa Zainuddin, Manajer Operasional Kantor Cabang BRI Jombang, Syamsul Arifin mengungkapkan, masalah yang dialami Zainuddin sudah ditangani BRI pusat.

Menurut Syamsul, kejadian yang dialami salah satu nasabahnya tersebut masuk pada kategori social engineering.

Dijelaskan, teknik ini menggunakan manipulasi psikologis untuk menipu korban agar mereka melakukan kesalahan keamanan dan memberikan informasi sensitif.

Pihak BRI tidak bisa mengganti saldo milik Zainuddin yang raib pada pertengahan April 2020 tersebut.

Baca Juga: Ini Penyebab Game Fortnite Dihapus dari App Store & Play Store, Ternyata Masalah Duit!

Syamsul menjelaskan, transaksi dari rekening milik Zainuddin terjadi karena, menurut sistem, seluruh syarat dan prosedur terpenuhi.

Menurut dia, si pelaku kejahatan yang berhasil menguras saldo dari rekening Zainuddin mengetahui nomor kartu ATM milik Zainuddin serta tanggal kedaluwarsanya.

Selain itu, identitas pribadi Zainuddin juga sudah dikantongi pelaku sehingga mulus melakukan aksinya.

"Hasil investigasi menyatakan bahwa ini merupakan jenis transaksi yang berhasil. Kesimpulannya, si pelaku kejahatan itu berhasil mendapatkan informasi yang sifatnya pribadi dari Pak Zainuddin," ujar Syamsul saat dikonfirmasi Kompas.com di kantornya, Rabu (12/8/2020).

Baca Juga: Begini Cara Mi Fans Dapatkan Redmi 9A Seharga Rp 999 Ribu Saja

Pada saat permintaan transaksi atas nama rekening Zainuddin, sistem dari bank langsung melakukan verifikasi, termasuk mengirimkan nomor OTP ke ponsel milik nasabah.

"Hasil investigasi, si pelaku ini berhasil mendapatkan nomor kartu, tanggal kedaluwarsa, sama nomor OTP yang dikirimkan pada saat itu," jelas dia.

Menurut Syamsul, kejadian yang dialami salah satu nasabahnya tersebut masuk pada kategori social engineering (rekayasa sosial).

Baca Juga: Xiaomi Indonesia Rayakan Ulang Tahun ke 10, Luncurkan 4 Produk Sekaligus!

Hal itu merupakan istilah yang digunakan untuk berbagai tindak kejahatan yang dilakukan dengan memanfaatkan interaksi dengan manusia.

Dijelaskan, teknik ini menggunakan manipulasi psikologis untuk menipu korban agar mereka melakukan kesalahan keamanan dan memberikan informasi sensitif.

"Hasilnya (investigasi) bukan skimming, tapi ini masuk kategori social engineering. Jadi mohon maaf, dari hasil itu kami tidak bisa mengganti," ujar dia.

Atas peristiwa itu, Syamsul berharap setiap nasabah BRI berhati-hati dan tidak mudah membagikan setiap informasi rahasia terkait identitas rekening pribadi kepada orang lain.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Uang Rp 44 Juta Milik Nasabah Bank Raib Hanya dalam Waktu 11 Menit"Penulis : Kontributor Jombang, Moh. Syafií

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya