Bos Huawei dan Xiaomi Ikut Siapkan Koneksi 6G, Akan Hadir 10 Tahun Lagi

Senin, 01 Juni 2020 | 17:00
Huawei

Logo Huawei

Nextren.com -Ketika koneksi 5G di Indonesia belum siap untuk digunakan, para perusahaan teknologi sudah mempersiapkan koneksi 6G.

Koneksi 6G yang dikatakan lebih mumpuni dari 5G tersebut sedang dipersiapkan Xiaomi.

Bahkan perusahaan asal China tersebut juga dikatakan akan menghilangkan produk yang berteknologi 4G.

Hal ini mungkin akan membuat konsumen di Indonesia merasa dirugikan.

Ternyata Huawei sebagai perusahaan teknologi dari Cina ternyata memiliki pendapat yang lain.

Menurut Ren Zhengfei, the founder and president of Huawei, mengutip dari South China Morning Post, jaringan 5G akan lebih relevan untuk pelanggan bisnis atau komersial, daripada untuk pengguna umum.

Baca Juga: Siasat Huawei Saat Ditekan AS dan Inggris Dalam Pembangunan Jaringan 5G

Ini artinya sangat berbanding terbalik dengan beberapa brand yang menginginkan produk berkoneksi 5G untuk konsumen akhir.

Zhengfei memberikan perbedaannya, bahwa teknologi 5G untuk bisnis tersebut biasa disebut TOB, sedangkan teknologi untuk konsumen disebut TOC.

Maksud bahwa teknologi 5G lebih relevan untuk pelanggan bisnis dan komersial adalah karena penggunaan TOB lebih banyak daripada TOC.

Contohnya seperti Huawei Songshan Lake Park yang dibangun dengan teknologi 5G.

Saudi Oilfield juga menggunakan Huawei 5G untuk membangun sebuah lokasi jaringan industri.

Baca Juga: Huawei Pilih DailyMotion Untuk Gantikan YouTube di Perangkatnya

Konektivitas 5G juga sudah membuka banyak kemungkinan yang biasanya dibatasi pada 4G.

Contoh perkembangan 5G ialah sangat cocok untuk kontrol industri.

Selain itu jaringan 5G memiliki fitur bandwidth tinggi, latensi rendah, dan fungsi lain yang penting untuk manufaktur industri.

Zhengfei menyatakan bahwa beberapa proses manufaktur industri, seperti pabrik pesawat terbang dan pabrik lain, dapat sepenuhnya menggunakan otomatisasi 5G dan manajemen kecerdasan buatan (AI).

Baca Juga: Langkah Menuju 5G di Indonesia, Telkomsel Buat Layanan Koneksi VoLTE

Namun, tidak semua manufaktur industri hanya bisa diselesaikan dengan jaringan 5G.

Masih ada beberapa hambatan lainnya yang mungkin bisa diselesaikan dengan jaringan 6G yang baru ini.

Mengenai permasalahan 6G, Zhengfei mengingatkan bahwa di masa depan, jaringan tidak akan menyediakan lalu lintas besar.

Karena jika jaringan itu hanya berfungsi untuk menyediakan lalu lintas skala besar, maka jaringan baru tersebut akan dianggap gagal.

Baca Juga: Setelah Terapkan 5G, China Kini Siapkan Teknologi 6G untuk Militernya

Melansir Gizchina, Zhengfei berpendapat 6G belum bisa menembus teori dan aspek lainnya.

Ia pun memprediksikan standar jaringan berikutnya atau 6G harus siap digunakan pada tahun 2030.

Di negara Cina sendiri diketahui sudah membentuk tim teknologi untuk meneliti 6G untuk para militernya.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber : Gizchina

Baca Lainnya