Nextren.com - Sebagai warga kota, mungkin sudah terlalu terbiasa bisa mendapatkan segala kebutuhan dengan mudah, termasuk sinyal telepon seluler.
Bahkan hingga ke dalam kamar pribadi, parkiran, atau toilet, sinyal seluler begitu mudah kita nikmati.
Namun nyatanya, jika kita ke wilayah timur Indonesia, masih ada masyarakat Indonesia yang sampai saat ini kesulitan menikmatinya.
Warga Desa Detuwulu, Kecamatan Marole, Kabupaten Ende, Flores, NTT hingga kini belum menikmati jaringan telepon.
Jika hendak menelepon ke luar, warga harus berjalan kaki sejauh 1 kilometer menuju tempat yang dapat sinyal telepon.
Kepala Desa Detuwulu Donbosko Kami mengatakan, hingga saat ini desanya masih sangat terisolasi karena tidak ada sinyal telepon.
Ia mengaku sangat susah memeroleh informasi setiap ada pemberitahuan penting dari dinas.
Kadang kala, informasi kegiatan yang diselenggarakan mendadak di kecamatan dan kabupaten jarang tidak ikut karena lambat dapat informasi.
Baca Juga: Upaya Hadirkan Internet 4G di Desa Terpencil ala Operator 4G Net1
"Pak Presiden tolong, kami di sini sangat susah sinyal. Kami sangat membutuhkan sinyal telepon pak. Tolong merdekakan kami dari keterisolasian," ungkap Donbosko kepada Kompas.com, di kota Ende, Kamis (31/10/2019).
Ia mengatakan, di desanya itu banyak fasilitas umum seperti sekolah, puskesmas, dan kantor desa yang sangat membutuhkan sinyal untuk menginput data.
Ia mengaku, warga sangat merindukan sinyal masuk desa itu agar bisa berkomunikasi dengan sanak keluarga dan berselancar di media sosial.
Baca Juga: 855 BTS Gratis untuk Daerah Terpencil dan Tertinggal, Meski Cuma 2G
"Warga desa saya itu kalau mau telepon harus jalan kaki 1 kilometer."
"Sekarang kan zamannya internet, kami sangat rindu bisa online di rumah tanpa harus jalan kaki," ungkap Donbosko.
Desa Detuwulu merupakan salah satu terpencil di Kabupaten Ende, Flores, NTT.
Jaraknya 74 kilometer dari Kota Ende, ibukota Kabupaten Ende.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Warga Pedalaman Ende Cari Sinyal Harus Jalan Kaki 1 Km"Penulis : Kontributor Maumere, Nansianus Taris