Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo
Nextren.com -Status hape berubah dengan cukup cepat dari kebutuhan sekunder menjadi kebutuhan primer.
Yap, saat ini rasanya tiap orang sudah memiliki hape sendiri.
Malahan tidak jarang kita temui orang yang memiliki hape lebih dari satu.
Bahkan mungkin kalian jadi salah satunya.
Baca Juga: Jokowi Resmikan Palapa Ring Sebagai Tol Langit untuk Jaringan Internet Cepat, Dari Aceh Hingga Papua
Penyebaran produk hape saat ini memang semakin luas. Produksi semakin bertambah seiring permintaan yang tidak ada habisnya.
Sebaran hape yang punya daya jangkau luas ini juga dibenarkan oleh Menteri Energi dan ESDM, Ignasius Jonan.
Mengutip Tribun Bisnis, Jonan mengatakan kalau sektor energi di Indonesia masih ketinggalan dengan yang lain.
Salah satunya dari sektor telekomunikasi.
Baca Juga: Teknologi Bisa Mendadak Ubah Kebiasaan Orang, Rhenald Kasali Sebut Milenial Mesti Berlari Kencang
Jonan juga menyebut kalau prosuk telekomunikasi seperti telepon seluler pada 30 tahun lalu masih belum berkembang karena harganya mahal.
Tapi sekarang, bermodalkan beberapa ratus ribu Rupiah saja kita sudah bisa membawa pulang hape yang layak.
"Sekarang handphone yang saya bawa ini Rp 12 juta, ini Apple. Harganya tidak ada 5 persen dari Toyota Kijang dan bisa untuk simpan apa saja," kata Jonan.
Baca Juga: Duh, Waktu Santai Remaja Makin Berkurang Akibat Sibuk Main Gadget
Satu lagi yang membuat Menteri ini heran, yaitu jangkauan distribusi hape ternyata jauh lebih luas dibandingkan beberapa kebutuhan lain.
Misalnya adalah bahan bakar minyak (BBM) dan juga listrik yang masih cukup sulit di beberapa wilayah.
"Jangkauannya lebih dari distribusi BBM yang lebih tua dari republik ini dan juga layanan listrik. Pemain industri telko produksi produk lebih baik dengan ongkos lebih murah," ujar Jonan.
Baca Juga: Advan Kini Lebih Fokus Jualan Hape Rp 1 Jutaan Secara Online
Indonesia memang jadi salah satu pasar yang potensial untuk industri telekomunikasi.
Masyarakat kita cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap tren-tren baru di bidang teknologi.
Itu sebabnya vendor perangkat seluler hampir tidak pernah gagal merebut hati masyarakat Indonesia.
Selain itu kebiasaan masyarakatnya yang senang bersosialisasi juga jadi pendorong pesatnya industri telekomunikasi ini. (*)
Baca Juga: Ternyata 80 Persen Perusahaan di Indonesia Masih Pakai Software Bajakan