Jumlah e-mail yang berisi iklan, promosi atau penawaran produk yang tidak diinginkan (spam) yang beredar di Indonesia dilaporkan meningkat.Selama kuartal kedua 2015 (April - Juni), setidaknya ada 23,5 juta e-mail spam yang beredar. Angka tersebut naik dari kuartal sebelumnya yang tercatat sebanyak 18,5 juta.Hal tersebut seperti dilaporkan dari hasil riset yang dilakukan oleh perusahaan software keamanan Trend Micro dalam keterangan tertulisnya yang diterima Nextren, Rabu (26/8/2015).Selain mengungkap tentang jumlah e-mail spam yang beredar di Indonesia, Trend Micro juga melakukan riset terhadap program jahat alias malware apa yang paling banyak beredar.Dari riset tersebut terungkap bahwa Sality masih mendominasi jajaran top malware dengan 19 persen dari seluruh malware yang menginfeksi komputer-komputer di Indonesia selama kuartal kedua tahun 2015. Disusul kemudian malware GAMARUE, Virux, dan RAMNIT yang jumlahnya tercatat masih signifikan.“Di kuartal kedua, kami melihat adanya pergeseran peta ancaman keamanan," ujar Andreas Kagawa, Country Manager, Trend Micro Indonesia.Menurut Andreas, hal tersebut terjadi karena peretas semakin canggih dan kreatif dalam memanfaatkan taktik serangan lama untuk mendukung aksi kejahatan siber mereka yang baru.Trend Micro sendiri mengklaim selama kuartal kedua 2015 telah memblokir sekitar 4,6 juta upaya akses pengguna di Indonesia ke situs-situs berbahaya, dan 18,5 juta e-mail spam.
E-mail "Sampah" Makin Banyak Beredar di Indonesia
Reska K. Nistanto - Senin, 31 Agustus 2015 | 14:05
Popular
Hot Topic
Tag Popular