Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Workshop Internet dan Medsos Di Pandeglang dan Lebak Sebagai Daerah Tertinggal

Wahyu Subyanto - Jumat, 20 April 2018 | 19:34
ilustrasi workshop
blog

ilustrasi workshop

Laporan wartawan Nextren, Wahyu S.Nextren.grid.id-Saat ini, aktifitas digital masyarakat semakin meningkat dan meluas jenisnya.Pemerintah sendiri memang mendorong dan memenyiapkan masyarakat memasuki era ekonomi digital, yang tentunya punya banyak peluang. Maka lewat program Sisternet, XL Axiata bekerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Republik Indonesia (Kemendes PDTT), dalam meningkatkan kemampuan masyarakat pedesaan dalam memanfaatkan keunggulan teknologi internet cepat dan media sosial (medsos) guna meningkatkan produktivitas ekonomi. Implementasi program kerjasama ini diawali di Pandeglang, Banten, (17/4), lewat workshop calon pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) daerah tertinggal dari Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak.

(BACA :Cara Melihat Jumlah Pesan WhatsApp Terkirim Sejak Awal Pemakaian )Hadir dalam acara ini antara lain Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, Samsul Widodo, Bupati Pandeglang, Irna Narulita, dan Group Head Corporate Communications XL Axiata, Tri Wahyuningsih dan Direktur Pengembangan SDM Ditjen PDT Kemendesa Priyono.Menurut Tri Wahyuningsih, XL menggelar program-program untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam memanfaatkan internet secara produktif, yaitu untuk meningkatkan perekonomian, pendidikan, maupun aktivitas sosial ekonomi lainnya. Sementara itu, menurut Dirjen Pembangunan Daerah Tertinggal, Samsul Widodo, saat ini terdapat 122 daerah tertinggal di Indonesia.Maka diperlukan strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal, salah satunya lewat pengembangan perekonomian masyakakat.

(BACA :Nonton YouTube dan Semua Aplikasi Populer Sepuasnya, Mulai Rp 5000 )

Percepatan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat di daerah tertinggal ini tidak dapat dilakukan dengan cara biasa.Tapi diperlukan implementasi teknologi dan inovasi, termasuk untuk membuka jaringan pemasaran di daerah teringgal. "Maka pengembangan ekonomi digital perlu diterapkan pada daerah-daerah tertinggal ini," ujar Samsul Widodo. Samsul menambahkan, saat ini sebanyak 143,26 juta jiwa, atau 54,68% dari 262 juta penduduk Indonesia adalah pengguna internet.

(BACA :Ini Resiko Bagi Pelaku Toko Online Jika Facebook Indonesia Diblokir )Pada Januari 2018, jumlah pengguna Facebook di Indonesia mencapai 130 juta akun sehingga menempatkan Indonesia sebagai negara pengguna Facebook terbesar ke-4 di dunia. Sebesar 97% di antaranya merupakan pengguna Facebook yang aktif melalui smartphone. Artinya Indonesia merupakan ‘Pasar Besar’ untuk menjadi sasaran pemasaran hasil produk unggulan daerah secara online, termasuk produk unggulan di daerah tertinggal. Lewat pengembangan digital ekonomi, masyarakat di daerah tertinggal dapat langsung berjualan secara online. Hal ini akan membuka link antara desa-desa di daerah tertinggal dengan kota-kota pusat pertumbuhan melalui teknologi informasi.

(BACA :3 Langkah Mudah Cek Headset Xiaomi Original atau Tidak, Jangan Ketipu! )

Mengutip statement Presiden RI, Joko Widodo belum lama ini, Samsul mengatakan bahwa era digital akan semakin menantang kita dalam kehidupan sosial, ekonomi, serta pemerintahan. Era ini menuntut semua serba digital. Semua serba cepat dan efisien. "Karena itu kita perlu melakukan lompatan ke depan, supaya tidak tertinggal,” kata Samsul Widodo.

program Sisternet
ella

program Sisternet

Kreatif InspiratifUntuk implementasi program dukungan bagi Kemendes ini, XL Axiata melalui Sisternet akan membuka Program Kelas Kreatif Inspiratif. Kelas ini akan mengajarkan kepada para calon pengelola BUMDes terutama materi mengenai internet dasar dan media sosial sebagai sarana pemasaran.Program berupa workshop selama 2 (dua) hari yang akan dilaksanakan di Saung Terampil milik Kemendesa di Desa Cikeusik, Pandeglang.

(BACA :Penasaran Spesifikasi Samsung Galaxy S1? Moyangnya Galaxy S9 )

Lewat kelas ini, diharapkan para calon pengelola BUMDes akan memiliki pemahaman yang lebih dalam mengenai keunggulan teknologi internet, ekonomi digital, serta potensi ekonomi di desa mareka masing-masing yang bisa dikembangkan.Mereka bisa memanfaatkan teknologi digital terutama dalam pemasaran atau promosi. Kemendes memandang penguatan kapasitas masyarakat dalam memanfaatkan internet dan teknologi digital perlu segera dilakukan di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak mengingat besarnya potensi sumber daya alam yang ada di sana dan bisa segera dikembangkan. Bahkan, pemanfaatan internet/teknologi digital ini juga bisa meningkatkan peran serta kaum perempuan, baik dalam ekonomi keluarga maupun lingkungan. Karena itu pula, maka workshop yang digelar secara khusus juga untuk meningkatkan peran perempuan dalam pengembangan ekonomi digital di pedesaan tersebut sesuai dengan tema “Pentingnya Internet dan media sosial dalam membangun ekonomi digital Perempuan".

(BACA :Trik Fotografer Bikin Foto Makanan Tampak Lezat, Jangan Ngiler Ya )Kedua pihak berharap, program dan kerjasama ini akan mampu mengurangi angka pengangguran di daerah tertinggal yang ada di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak.Tujuannya adalah tersedianya tenaga kerja terampil yang nantinya akan dapat membuka lapangan usaha sendiri dan tidak tergantung dengan perusahan. Kerjasama ini juga diharapkan bisa meningkatkan kemampuan masyarakat khususnya perempuan dalam bidang pengelolaan manajemen usaha di bidang ekonomi digital, sebagai bekal untuk pengelolaan BUMDes.Dalam waktu dan tempat yang sama, Sisternet juga menyelenggarakan workshop mengenai pemeliharaan kesehatan kulit, untuk mencegah berkembangnya wabah penyakit kulit di lingkungan mereka.Program kerjasama ini juga akan dilaksanakan di sejumlah daerah, seperti Lombok Tengah dan Situbondo. (*)

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x