Ini Operator Tercepat di Indonesia 2018, Diuji Pengguna 636 Ribu Kali di nPerf

Laporan wartawan Nextren, Wahyu Subyanto.

Nextren.com - Operator seluler di Indonesia punya keunggulan masing-masing.Namun, jika bicara kinerja jaringan, semua operator mengklaim punya kecepatan internet memadai.Semuanya juga sudah punya jaringan 4G bahkan 4.5G yang dikatakan makin merata di seluruh Indonesia.Namun, konsumen atau pengguna menjadi pihak yang paling merasakan sebagus dan secepat apa koneksi internet yang bisa dinikmati.Salah satu aplikasi yang bisa dipakai langsung oleh konsumen untuk menguji jaringan atau layanan internet di smartphone adalah nPerf.

Baca Juga : Smartfren Rilis MiFi Baru, Kecepatan Internetnya Dua Kali 4GNpref mampu menguji kualitas layanan internet secara lengkap, termasuk browsing ke situs web dan streaming video YouTube.Aplikasi lain seperti Speedtest hanya menguji menampilkan kecepatan download dan upload internet saja, sehingga kurang menggambarkan kinerja jaringan sebuah operator.Aplikasi Npref bisa menguji kecepatan browsing dengan mengunjungi beberapa situs populer, seperti Google, Facebook, Blogspot, Yahoo, dan situs lokal Kaskus.Untuk pengujian streaming, Npref mengakses YouTube dalam tiga resolusi yaitu 240p, 360p, dan 720p.

Hasil pengujian Npref dapat dibandingkan dengan sesama operator yang beroperasi di Indonesia. Kamu juga bisa download langsung aplikasi nperf ini di Play Store atau AppStore, dan menguji sendiri seberapa bagus kinerja sebuah operator di lokasimu.Ini Hasil uji nPerf Sepanjang tahun 2018Sepanjang tahun 2018 lalu, pengguna nPerf di Indonesia telah melakukan 636.757 kali pengujian, berupa tes kecepatan, tes streaming, dan tes penelusuran (browsing).

Data Koneksi Internet Selular di Indonesia 2018

Hasilnya, jaringan internet di Indonesia masih kekurangan kapasitas.Dilihat dari kecepatan download, maka sebagian besar operator seluler memberikan kecepatan yang terbatas untuk penggunaan intensif seperti streaming video berkualitas HD. Hanya Smartfren yang menyediakan kecepatan download yang cukup untuk penggunaan intensif seperti itu.Baca Juga : Deretan Negara dengan Kecepatan Internet yang Lebih Lamban dari Indonesia

Telkomsel menempati posisi pertama, XL Axiata kedua dan Smartfren ketiga.Itu adalah hasil yang tidak terduga.

Meskipun hasilnya bagus selama paruh pertama tahun 2018, Smartfren kehilangan tempat pertama dibandingkan dengan Telkomsel. Telkomsel disebut sebagai operator yang berkinerja terbaik pada tahun 2018. Hal ini karena kecepatan upload yang sangat baik dan kinerja browsing yang signifikan. Baca Juga : Deretan Negara dengan Kecepatan Internet yang Lebih Lamban dari Indonesia

Menurut metodologi penilaian nPerf, dengan 23185 nPoints, Telkomsel menjadi operator seluler yang memberikan kualitas pengalaman terbaik kepada pelanggannya.Skor rata-rata tersebut didasarkan pada semua pengujian di jaringan selular baik 2G, 3G dan 4G.

Skor Total Koneksi Data Seluler di Indonesia 2018

XL Axiata, penantang baruDalam survei terakhir nPerf, disebutkan bahwa XL Axiata kembali masuk dalam kompetisi. Ternyata, XL menempati posisi kedua dengan kinerja yang sangat baik, terutama dalam kecepatan upload (5,01Mb / s), latensi, browsing, dan streaming.Sementara Smartfren, punya kinerja kecepatan download terbaik dan kinerja LTE-advanced terbaik

Meskipun menempati posisi ketiga, Smartfren adalah operator seluler yang telah memberikan kecepatan download terbaik (14,77 Mbps), jauh di depan Telkomsel (8,06 Mbps). Kinerja smartfren yang sangat baik ini berasal dari kinerja yang kuat di LTE Advanced (4.5G). Dikatakan nPerf, Smartfren tampaknya menjadi satu-satunya operator yang benar-benar mengembangkan jaringan LTE Advanced-nya.

Baca Juga : Open Signal, Apps Tunjukkan Tempat Buat Tingkatkan Kecepatan InternetDengan tingkat koneksi 39,72%, kinerja Smartfren jauh di depan dari para pesaingnya yang tarifnya tidak lebih mahal dari 6 persen.Selain itu, Smartfren menghadirkan latensi yang sempurna untuk para gamer.Sementara untuk operator BOLT, karena jaringan BOLT ditangguhkan pada bulan November, maka tidak ada data pada bulan Desember. (*)