Nextren.com - Pemerintah Republik Demokratik Kongo telah memutus koneksi internet dan layanan SMS di seluruh negeri selama dua hari berturut-turut hingga Selasa (1/1).Hal itu dilakukan saat negara Afrika tersebut menunggu hasil dari pemilihan presiden, yang berujung dengan kekacauan pada akhir pekan lalu.Seperti diwartakan Reuters, baik pihak oposisi maupun koalisi yang berkuasa telah mengklaim bahwa mereka berada di jalur yang tepat untuk memenangkan pemilu yang penuh gejolak pada hari Minggu. Di mana banyak warga Kongo tidak dapat memilih karena wabah Ebola, konflik dan masalah logistik.
Baca Juga : Marak Hoax dan Hujatan, Muncul Gerakan Perbaiki Moral Internet di 50 NegaraBarnabe Kikaya bin Karubi, penasihat senior Presiden Joseph Kabila, mengatakan layanan internet dan SMS diputus untuk menjaga ketertiban umum, setelah "hasil fiktif" mulai beredar di media sosial. "Hal tersebut bisa membawa kita kepada kekacauan," kata Kikaya. Ia menambahkan jaringan internet akan tetap terputus, sampai publikasi hasil lengkap pada 6 Januari nanti.Baca Juga : Bos Google Ramalkan 10 Tahun Lagi Internet Pecah Jadi China dan Non-China
Sinyal dari Radio France Internationale (RFI) yang merupakan salah satu sumber berita paling populer di Kongo, juga ikut terseret.
Pemerintah setempat mencabut akreditasi koresponden utama RFI di negara itu pada Senin malam, karena menayangkan hasil tidak resmi versi oposisi.Berbagai langkah tersebut mencerminkan ketegangan tinggi di Kongo.Saat ini, pemilihan yang telah lama tertunda itu dimaksudkan untuk memilih pengganti Kabila, yang akan mundur bulan depan setelah 18 tahun berkuasa.
Baca Juga : Pionir Web Tim Berners-Lee Membuat Apps Untuk Amankan Data Di InternetWarga Kongo tidak pernah melihat pemindahan kekuasaan secara demokratis sebelumnya. Hasil perselisihan apa pun, dapat menyebabkan terulangnya kekerasan yang mengikuti pemilihan pada 2006 dan 2011.
Saat itu juga terjadi gangguan keamanan yang lebih luas di provinsi-provinsi timur yang bergejolak.
Baca Juga : 10 Negara dengan Internet Paling Lemot di Dunia, Download 1 Film Butuh 37 Jam
Pihak oposisi mengatakan pemilihan itu dirusak oleh aksi penipuan.Mereka juga menuduh Kabila berencana untuk memerintah dari luar negeri melalui kandidat pilihannya, yakni mantan menteri dalam negeri Emmanuel Ramazani Shadary.
Baca Juga : Indosat Terapkan Jaringan 4.5G dan Siapkan 5G, Bagaimana Pelanggan 2G?(Tendi Mahadi)Artikel ini tayang di kontan.co.id, dengan judul : Pemerintah Kongo cabut koneksi internet dan SMS usai pemilu yang bergejolak