Follow Us

Teknologi "Fast Charging" Huawei Diklaim Tak Merusak Baterai

Fatimah Kartini Bohang - Selasa, 17 November 2015 | 14:49
Operasi penyadapan Huawei, menurut NYT, berkode
BBC Indonesia

Operasi penyadapan Huawei, menurut NYT, berkode

Teknologi pengisian daya cepat (quick-charging) makin marak disematkan pada ponsel-ponsel high-end. Namun, ada celah yang barangkali belum banyak tersebar ke telinga pengguna.

Perlu diketahui, rata-rata pengecasan cepat mereduksi usia atau kapasitas baterai secara signifikan, sebagaimana dilaporkan Engadget dan dihimpun Nextren, Selasa (17/11/2015).

Masalah tersebut ingin disudahi Huawei. Pabrikan tersebut mengklaim teknologi pengecasan cepatnya tak bakal memendekkan usia baterai.

Caranya simpel, Huawei hanya membungkus anodanya dengan grafit. Sehingga aliran daya bisa lebih cepat mengalir tanpa melukai ketahanan dan kapasitas baterai.

Lalu seberapa cepat pengisian daya ala Huawei? Dengan baterai berkapasitas 3.000 mAh pada beberapa ponsel besarnya, Huawei dapat mengecas hingga baterai terisi 48 persen dalam waktu lima menit.

Selain itu, Huawei juga menunjukkan prototipe pengisian daya yang bisa mencapai 68 persen dalam dua menit, meski kapasitasnya masih belum praktis, yakni hanya 600 mAh. Saat ini baterai tersebut belum diproduksi massal.

Belum jelas kapan Huawei akan memboyong baterai tersebut beserta teknologi pengecasan cepatnya ke ranah komersil. Yang jelas, Huawei tengah menggodok charger untuk mempersenjatai baterai teranyarnya.

Berikut video pengisian daya cepat Huawei.

Sementara yang satu ini adalah video prototipe pengisian daya dengan baterai 600 mAh yang belum disediakan secara komersil.

Source : ENGADGET

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest