Pesawat Lion Air JT-610 Jatuh, Boeing B737 MAX 8 yang Bisa Tempuh 6150 KM Sekali Terbang

Senin, 29 Oktober 2018 | 16:09

Aplikasi Flight Radar

Laporan Wartawan NexTren, Rezky Amaliah

NexTren.com - Maskapai Lion Air mendapatkan JT-610 B737 MAX 8 di pertengahan tahun lalu (2017). Pesawat ini baru beroprasi sekitar pertengahan Agustus 2018 dengan total jumlah 800 jam terbang.

Pesawat Lion Air yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat ini merupakan buatan pabrikan asal Amerika Serikat Boeing Commercial Airplanes.

Pesawat Liaon Air JT-610 B737 MAX 8 ini memiliki kapasitas maksimum penumpang sebanyak 200 orang.

Baca Juga : Karyawan Google Kesal karena Perusahaan Terkesan Lindungi Andy Rubin

Jika bicara soal spesifikasi, pesawat ini memiliki panjang 39,5 meter dan memiliki bentangan sayap 35,9 meter dan tinggi 12,3 meter.

Pesawat dengan kode registrasi PK-LQJ itu merupakan unit Boeing 737 MAX 8 pertama yang diterima oleh Lion Air, dan menjadi yang pertama di Indonesia.

Pesawat ini bisa memiliki kemampuan jarak tempuh 6.150 kilometer berkat dua mesin LEAP-1B dari CFM Internasional.

Boeing 737MAX 8 didesain sebagai pesawat yang efisien bahan bakar dan nyaman bagi penumpang dengan suasana kabin yang lebih senyap.

Baca Juga : Pesawat Lion Air Jatuh, Menurut Aplikasi Ini Posisi Terakhirnya

Bahan bakar 737 MAX 8 juga diklaim lebih hemat jikadibandingkan dengan generasi 737 saat ini (737 NG).

Dilansir dari Airways Magazine, rahasianyaada pada ukuran propeller (baling-baling) dari mesin LEAP-1B yang berukuran 69 inci atau 175 cm.

Selain itu, Boeingmengklaim jika desain Winglet juga membuat efisiensi semakin tinggi karena mengoptimalkan natural laminar flow (memanfaatkan aliran udara).

Baca Juga : Fitur Baru Pokemon Go Akan Deteksi Langkah Tanpa Nyalakan Game

Airways Magazine

Ujung mesin CFM LEAP-1B

Karena itu, klaim Boeing pesawat JT-610 mampu menghemat delapan persen pengeluaran operasi pesawat per kursi.

Boeing mengatakan pesawat ini juga mengurangi emisi karbon sebesar 14 persen.

Boeing mengklaim pesawat ini menghemat airframe maintenance sebesar 20 persendibanding generasi 737 saat ini (737 NG).

737 MAX 8 akan meningkatkan kemampuan varian B737 Next Generation (NG) dengan daya jelajah terbang 340-570 mil laut lebih jauh, menjadi 3.500 mil laut (6.500 km).

Baca Juga : Xiaomi Rancang Survival Game, Yakin Bisa Tantang PUBG dan Fortnite?

Dengan meningkatkatkan sektor aerodinamika dan mesin pesawat, B737 MAX 8 akan memberikan kenyamanan dan efisiensi yang lebih.

Dari segi aerodinamika, B737 MAX 8 mengusung desain winglet terbaru, yang dijuluki Scimitar Winglet.

Seperti yang dilansir dari laman Tribun Sumsel, ujung sayap B737 MAX 8 terlihat seperti dibelah menjadi dua, satu menjulur ke atas dan satu ke bawah.

Baca Juga : Perseteruan Qualcomm Dan Apple Memanas, Diklaim Apple Hutang $7 Milyar

Tribun Sumsel

Scimitar Winglet

Winglet di ujung sayap berguna untuk memecah turbulensi udara yang terjadi di ujung sayap, saat pesawat berjalan dalam kecepatan tinggi.

Turbulensi yang dihasilkan itu menghasilkan daya hambat.

Karena dapat menghambat laju pesawat maka mesin membutuhkan tenaga lebih, yang ujung-ujungnya membuat konsumsi bahan bakar menjadi boros.

Dengan winglet tambahan di ujung sayap, turbulensi udara di ujung sayap tadi bisa dipecah.

Baca Juga : Huawei Sindir Samsung dan Iphone : Kami Tak Pernah Bikin Lemot Ponsel

Dalam uji aerodinamika, udara yang menggulung di ujung sayap terlihat menjadi lurus alirannya, meminimalisirdaya hambat.

Desain mesin ini diklaim lebih senyap dibanding generasi mesin sebelumnya, yakni CFM56.

Diameter mesin CFM LEAP-1B juga lebih besar 20 cm, sehinga menurut Boeing, menghasilkan thrust lebih besar.

Baca Juga : Cara Mudah Kerjai Teman yang Suka Iseng dengan Tampilan Dektop Palsu

Dengan demikian, konsumsi bahan bakar mesin CFM LEAP-1B diklaim 11-12 persen lebih hemat.

Operating cost-nya juga diklaim 7 persen lebih hemat dibanding mesin CFM56 yang dipakai varian 737 NG (Next generation).

Itulah beberapa spesifikasi singkat dari nextren.com, untukmenambah referensi tentang pesawat Lion Air JT-610 Boeing 737 MAX 8 yang jatuh di perairan Karawang, dengan tujuan awal Jakarta- Pangkal Pinang. (*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto