nextren.com - Film Ferrari karya Michael Mann mengandalkan teknologi audio dari Sennheiser untuk menghadirkan suara mesin dan deru knalpot dengan akurasi maksimal.
Dengan mikrofon canggih seperti MD 421-II dan AMBEO VR Mic, Sennheiser memastikan pengalaman audio yang imersif, membawa penonton seolah berada langsung di dalam lintasan balap.
Sound designer dan sound recordist asal Inggris, Chris Jojo, adalah sosok kunci di balik keberhasilan perekaman suara dalam Ferrari.
Dengan pengalaman lebih dari tiga dekade di industri game dan sinema, Jojo memiliki spesialisasi dalam perekaman suara kendaraan yang autentik.
Sebelumnya, ia telah bekerja di Codemasters, sebuah studio game yang terkenal dengan permainan balap seperti DiRT dan F1 Series.
"Saya terpesona dengan tantangan merekam suara mesin berkapasitas besar dengan SPL tinggi, seperti mobil Formula, GT, dan rally. Mengatasi pengaruh angin pada mikrofon knalpot dan menemukan posisi mikrofon terbaik adalah bagian dari seni ini," ujar Jojo.
Teknologi Sennheiser yang Digunakan dalam Film Ferrari
Untuk menghadirkan pengalaman audio yang autentik dalam Ferrari, Jojo menggunakan berbagai perangkat Sennheiser yang telah teruji dalam kondisi ekstrem. Berikut adalah beberapa perangkat utama yang digunakan:
- Sennheiser MD 421-II – Mikrofon dengan diafragma besar yang mampu menangkap suara dengan tekanan tinggi, ideal untuk merekam suara knalpot dan mesin mobil berperforma tinggi.
- Sennheiser AMBEO VR Mic – Digunakan untuk menangkap nuansa suara di dalam kabin mobil dengan format audio Ambisonics B, memberikan pengalaman audio tiga dimensi yang lebih realistis.
- Evolution Wireless Plug-on Transmitter & Receiver EK 6042 – Sistem nirkabel yang memungkinkan rekaman suara berkualitas tinggi tanpa gangguan interferensi, bahkan dalam kondisi balapan dengan getaran tinggi.
Merekam suara mobil balap di lintasan bukanlah tugas yang mudah. Salah satu tantangan utama adalah menangkap suara autentik tanpa terdistorsi oleh kebisingan sekitar.
Baca Juga: Sennheiser Luncurkan Receiver 4 kanal 19 inch, EW-DX EM 4 Dante
Jojo harus memastikan bahwa setiap mikrofon dipasang di posisi yang strategis, baik di dalam kabin, dekat knalpot, maupun di bagian mesin.
"Pada mobil dengan mesin berkapasitas besar, panas yang dihasilkan sangat tinggi. Oleh karena itu, semua mikrofon dan kabel harus tahan terhadap suhu ekstrem," jelas Jojo.
Sennheiser
Ia juga menambahkan bahwa penggunaan kabel XLR 6mm yang terhubung dengan loom kabel 3mm serta proteksi Faraday cage untuk mengurangi interferensi elektromagnetik adalah kunci dalam menjaga kualitas rekaman.
Dalam sebuah adegan balapan, penonton bisa merasakan bagaimana mobil-mobil ini ‘berbicara’ dengan lantangnya – dari suara perpindahan gigi hingga hentakan akselerasi yang menggema.
Dengan teknologi AMBEO VR Mic, suara di dalam kabin terdengar nyata, seolah-olah penonton sendiri yang berada di balik kemudi.
Dengan teknologi canggih dan pengalaman bertahun-tahun dalam industri audio, Sennheiser sekali lagi membuktikan diri sebagai pemimpin dalam perekaman suara profesional.
Film Ferrari hanyalah salah satu contoh bagaimana kualitas suara dapat meningkatkan pengalaman sinema, terutama dalam film yang menuntut presisi tinggi seperti ini.
Baca Juga: Review Sennheiser MKE 200: Mic Compact Konten Kreator dan YouTuber
(*)