Inilah Tren & Inovasi Media Sosial untuk Bisnis di Tahun 2025

Senin, 03 Februari 2025 | 16:21

Meta menghadirkan beberapa fitur terbaru di facebook untuk meningkatkan beberapa fungsi fitur video

nextren.com - Di era digital yang semakin berkembang pesat, media sosial bukan sekadar platform komunikasi, tetapi juga menjadi arena utama bagi bisnis untuk berkembang.

Dengan 2,3 miliar pengguna di kawasan Asia Pasifik, media sosial telah bertransformasi menjadi mesin penggerak utama ekonomi digital.

Menurut laporan Meta, bisnis yang mengadaptasi tren terbaru dalam media sosial memiliki peluang lebih besar untuk menjangkau audiens yang lebih luas, meningkatkan interaksi pelanggan, dan mendorong pertumbuhan pendapatan.

Laporan terbaru Meta mengungkapkan lima tren utama yang akan membentuk lanskap media sosial bagi bisnis di tahun 2025.

Tren ini tidak hanya mencerminkan perubahan perilaku konsumen tetapi juga menyoroti inovasi teknologi yang mengubah cara merek berinteraksi dengan pelanggan.

AI Generatif

Kecerdasan Buatan (AI) generatif telah menjadi salah satu inovasi paling transformatif dalam pemasaran digital.

Menurut Meta, lebih dari satu juta pengiklan di seluruh dunia telah memanfaatkan AI generatif untuk menciptakan konten yang lebih kreatif dan personal.

Teknologi ini memungkinkan pembuatan iklan yang lebih efektif melalui fitur seperti video expansion dan image animation, yang dapat meningkatkan daya tarik visual sebuah kampanye pemasaran.

Studi Meta menunjukkan bahwa penggunaan solusi berbasis AI, seperti Advantage+ Shopping Campaigns (ASC), dapat meningkatkan Return on Ad Spend (ROAS) hingga 20%.

Bagi bisnis, langkah strategis yang dapat diambil adalah mulai menguji fitur AI generatif dalam kampanye pemasaran mereka. Dengan memanfaatkan teknologi ini, mereka dapat meningkatkan efektivitas iklan sekaligus menghemat biaya produksi konten.

Baca Juga: Meta Hadirkan 4 Fitur Baru di Facebook, Dari AI Hingga Video

Perpesanan Bisnis

Tren komunikasi bisnis mengalami perubahan signifikan dengan meningkatnya preferensi pelanggan terhadap perpesanan langsung (direct messaging atau DM).

Studi Meta dan BCG mengungkapkan bahwa 90% bisnis di Indonesia kini menggunakan perpesanan dalam seluruh tahap perjalanan pelanggan—mulai dari interaksi awal, konsultasi produk, hingga transaksi pembelian.

Tak hanya itu, 87% konsumen Indonesia lebih percaya pada bisnis yang menawarkan layanan perpesanan.

Bahkan, penggunaan WhatsApp untuk interaksi bisnis telah meningkat dua kali lipat sejak 2022.

Bagi bisnis, ini berarti mereka harus lebih aktif dalam membangun komunikasi yang lebih dekat dengan pelanggan melalui platform perpesanan seperti WhatsApp, Instagram, dan Messenger.

Mengintegrasikan chatbot berbasis AI juga bisa menjadi solusi untuk meningkatkan efisiensi dalam menjawab pertanyaan pelanggan secara real-time.

Kreator Konten

Era ekonomi kreator semakin berkembang pesat, dengan proyeksi nilai pasar global mencapai $480 miliar pada 2027 menurut Goldman Sachs.

Kreator konten kini menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi pemasaran digital, membantu merek membangun keterlibatan yang lebih autentik dengan audiens mereka.

Studi Meta mengungkapkan bahwa 94% konsumen di Indonesia berinteraksi dengan kreator konten, terutama selama musim belanja.

Baca Juga: Meta Rilis Langganan Centang Biru Instagram dan Facebook, Ini Harganya

Lebih menarik lagi, 54% konsumen mempercayai rekomendasi kreator, sementara 63% mempertimbangkan saran mereka saat memutuskan untuk membeli sebuah produk.

Meta saat ini menguji fitur Creator Testimonial, format iklan baru yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas kampanye bermitra dengan kreator.

Dengan fitur ini, bisnis dapat lebih mudah berkolaborasi dengan kreator yang tepat untuk mengomunikasikan nilai merek mereka secara lebih efektif.

Langkah yang perlu diambil oleh bisnis adalah mulai menjalin kemitraan dengan kreator yang sesuai dengan audiens target mereka.

Kreator yang memiliki komunitas setia dapat membantu merek menjangkau audiens yang lebih luas dengan cara yang lebih organik dan persuasif.

Video

Tidak dapat disangkal bahwa konten video telah menjadi format utama dalam konsumsi digital.

Meta melaporkan bahwa 60% waktu yang dihabiskan pengguna di Instagram dan Facebook kini digunakan untuk menonton video.

Selain itu, live streaming juga mengalami lonjakan popularitas di Asia Tenggara, di mana 73% pengguna di Indonesia menonton siaran langsung untuk menjelajahi produk dan layanan, sementara 66% telah melakukan pembelian langsung dari siaran tersebut.

Format video pendek juga menjadi elemen penting dalam perjalanan pelanggan, dengan 81% konsumen menyatakan bahwa video pendek memengaruhi keputusan pembelian mereka.

Bagi bisnis, mengadopsi strategi pemasaran berbasis video menjadi langkah yang krusial.

Baca Juga: Syarat dan Cara Beli Langganan Centang Biru Instagram, Lebih Autentik!

Mereka harus memanfaatkan fitur video pendek di Instagram Reels, Facebook Watch, dan TikTok untuk meningkatkan engagement dan konversi pelanggan.

Belanja Lintas Negara

Globalisasi digital telah mengubah pola belanja konsumen. Studi Meta menemukan bahwa 50% pembeli di Asia Pasifik telah melakukan pembelian lintas negara selama festival belanja.

Faktor utama yang mendorong tren ini bukan hanya harga yang lebih kompetitif, tetapi juga akses terhadap merek yang tidak tersedia secara lokal.

Untuk bisnis yang ingin meraih kesuksesan dalam pasar global, penting untuk menghilangkan hambatan dalam pengalaman belanja lintas negara.

Ini bisa dilakukan dengan menawarkan layanan logistik yang lebih efisien, menyediakan dukungan pelanggan dalam berbagai bahasa, serta memastikan kebijakan pembayaran yang lebih fleksibel.

Tahun 2025 akan menjadi era di mana media sosial memainkan peran yang semakin besar dalam strategi bisnis.

AI generatif, perpesanan bisnis, kolaborasi dengan kreator, video, dan belanja lintas negara adalah lima tren utama yang akan membentuk lanskap pemasaran digital.

Bisnis yang mampu mengadaptasi tren ini dengan cepat akan memiliki keunggulan kompetitif yang lebih besar.

Dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia, membangun hubungan yang lebih erat dengan pelanggan, dan mengembangkan strategi pemasaran yang lebih inovatif, mereka dapat membuka peluang baru dalam era digital yang terus berkembang.

Baca Juga: Meta Pastikan Pengembangan Teknologi AI di Facebook, Ini Kegunaannya

(*)

Tag

Editor : Bagus Hernawan