Nextren.com - Di tengah kesibukan modern, olahraga menjadi lebih dari sekadar aktivitas fisik; ia telah berkembang menjadi ruang sosial, alat pengelolaan keseimbangan hidup, dan bahkan simbol gaya hidup.
Laporan tahunan Strava, "Year in Sport 2024," mengungkap berbagai tren menarik yang mencerminkan perubahan perilaku olahraga di era digital.
Dengan lebih dari 135 juta pengguna, platform ini mencatat miliaran aktivitas, mengubah cara kita memahami olahraga dan komunitas di sekitarnya.
Olahraga Sebagai Jembatan Sosial
Berlari tidak lagi hanya soal mencatat waktu tercepat; ini soal membangun koneksi.
Data Strava menunjukkan lonjakan 59% dalam aktivitas berlari grup dengan lebih dari 10 peserta.
Gen Z, generasi yang dikenal digital-savvy, memimpin tren ini, dengan 66% mengakui bertemu teman baru melalui klub kebugaran.
Sebagai perbandingan, aktivitas olahraga grup kini lebih diminati daripada hangout malam di bar, dengan empat kali lebih banyak orang memilih berlari pagi dibandingkan berpesta malam.
Mengutamakan Keseimbangan Hidup
Tahun 2024 menjadi tahun transisi dari "no pain, no gain" ke keseimbangan dan moderasi.
Aktivitas pendek di bawah 20 menit meningkat signifikan, mencerminkan kebutuhan untuk menyesuaikan olahraga dengan jadwal padat.
Baca Juga: Snapchat Bisa Integrasi dengan Strava, Bisa Pamer Hasil Workout!
Bahkan atlet profesional pun mengakui pentingnya hari istirahat, dengan 51% dari waktu latihan 16 minggu menjelang lomba dihabiskan untuk pemulihan.
Mengatasi Penghalang dengan Inovasi Teknologi
Teknologi menjadi sekutu utama dalam menghadapi hambatan olahraga.
Dengan fitur seperti heatmap malam, Strava membantu pengguna menemukan jalur aman untuk latihan malam hari.
Selain itu, perangkat wearable seperti Garmin dan Apple Watch memudahkan pemantauan aktivitas.
Namun, penghalang tetap ada, terutama bagi wanita.
Kurangnya fleksibilitas jadwal menjadi tantangan utama, meskipun pertumbuhan partisipasi mereka dalam aktivitas seperti angkat beban meningkat 25%.
Perlengkapan dan Gaya Hidup
Perlengkapan olahraga menjadi identitas.
Nike Vaporfly Next% memimpin sebagai sepatu pilihan untuk lomba, sementara Garmin tetap menjadi perangkat favorit untuk bersepeda dan berlari.
Menariknya, warna oranye menjadi tren baru, menggantikan hitam yang selama ini dominan.
Baca Juga: Cara Pakai Aplikasi Strava Untuk Cari Teman Gaul dan Penambah Semangat di Komunitas Lari
Selain itu, generasi muda seperti Gen Z lebih memilih pakaian olahraga serasi, dengan 71% mendukung tren ini.
Hal ini mencerminkan bagaimana olahraga juga menjadi ekspresi gaya pribadi.
Laporan Strava tahun ini menunjukkan bagaimana olahraga berkembang menjadi lebih inklusif, seimbang, dan berorientasi teknologi.
Tren ini menegaskan bahwa olahraga bukan hanya soal performa, tetapi juga cara membangun komunitas dan menjaga kesehatan mental.
Saat kita melangkah ke 2025, tantangannya adalah bagaimana membuat olahraga lebih fleksibel dan dapat diakses semua orang, tanpa memandang usia atau gender.
Sebagaimana laporan ini menegaskan, "Terus bergerak. Strava atau tidak, olahraga tetap terjadi."
Baca Juga: Dell Prediksi AI Akan Jadi Pusat Inovasi & Ubah Cara Interaksi
(*)