nextren.com -Kecerdasan buatan (AI) bukan lagi sekadar alat bantu; ia kini menjadi pusat gravitasi inovasi teknologi.
Dalam media briefing bertajuk "Prediksi 2025: Rise of Agentic AI, Scalable Enterprise AI, Sovereign AI Initiatives," Dell Technologies memaparkan pandangan futuristik tentang bagaimana AI akan membentuk ulang cara manusia dan mesin berinteraksi.
Dari AI yang lebih otonom hingga integrasinya dengan teknologi baru, wawasan ini menghadirkan gambaran komprehensif tentang dunia digital di masa depan.
Agentic AI, Transformasi Interaksi Manusia-Mesin
Dell memproyeksikan "Agentic AI" sebagai katalis utama dalam revolusi AI.
Teknologi ini memungkinkan AI bertindak sebagai agen mandiri yang dapat berkomunikasi secara alami dan berkolaborasi dengan manusia serta AI lainnya.
John Roese, Chief Technology Officer Dell, menyatakan, "Agentic AI akan menjadi tonggak penting dalam evolusi AI. Ini bukan lagi soal alat yang statis, tetapi sistem yang dinamis dan interaktif."
Dalam konteks Asia Pasifik dan Jepang (APJ), investasi AI diperkirakan mencapai USD 110 miliar pada tahun 2028, menunjukkan kesiapan kawasan ini untuk mengadopsi teknologi maju ini.
Skala Baru AI di Dunia Korporasi
Pada tahun 2025, Dell memperkirakan perusahaan akan semakin fokus pada implementasi AI berskala besar yang mendukung operasi inti mereka.
Dari layanan keuangan hingga industri kesehatan, AI akan mendukung deteksi penipuan, otomatisasi layanan pelanggan, hingga diagnostik kesehatan yang lebih efisien.
Baca Juga: DELL Hadirkan Laptop Seri XPS Terbaru Dengan AI & Intel Core Ultra
"AI akan menjadi prioritas strategis, dengan fokus pada dampak nyata dan nilai bisnis," ujar Roese. Dalam proses ini, perusahaan akan membangun fondasi AI yang dapat digunakan ulang untuk memastikan keberlanjutan dan efisiensi.
Sovereign AI
Dell juga menyoroti pentingnya inisiatif "Sovereign AI" dalam menciptakan ekosistem teknologi yang berbasis pada kebutuhan lokal.
Negara-negara akan memanfaatkan data dan infrastruktur mereka untuk membangun AI yang sesuai dengan budaya dan regulasi masing-masing.
Roese menjelaskan, "Sovereign AI memungkinkan negara memanfaatkan AI tanpa mengorbankan keamanan data mereka. Ini adalah langkah penting menuju kemandirian digital."
Konvergensi AI dan Teknologi Lainnya
Integrasi AI dengan teknologi seperti komputasi kuantum, Zero Trust security, dan edge computing menjadi sorotan utama. Kombinasi ini akan membuka peluang baru dalam sains material, penemuan obat, dan optimalisasi jaringan telekomunikasi.
Menurut Roese, "Kekuatan AI terletak pada kemampuannya untuk berkolaborasi dengan teknologi lainnya. Inilah yang akan membawa industri ke tingkat inovasi berikutnya."
AI dan Masa Depan Dunia Kerja
Di dunia kerja, AI tidak hanya menggantikan tugas rutin tetapi juga menciptakan peluang baru. Profesi seperti "AI interpreter" dan "thermal plumber" akan muncul, mencerminkan pergeseran kebutuhan tenaga kerja.
Roese menekankan, "Masa depan AI adalah kolaborasi. Organisasi harus berinvestasi dalam meningkatkan kecakapan AI tenaga kerja mereka untuk menghadapi perubahan ini."
Baca Juga: Dorong Inovasi, Dell Ciptakan Tantangan Membuat Desain Kreatif
Prediksi Dell Technologies memberikan gambaran optimis tentang masa depan AI.
Dengan strategi yang tepat, AI tidak hanya akan meningkatkan efisiensi tetapi juga membuka peluang bagi inovasi yang berkelanjutan. Untuk mencapai potensi ini, kolaborasi antara manusia, AI, dan mitra teknologi akan menjadi kunci utama.
Di tengah laju perubahan yang pesat, satu hal yang pasti: AI bukan hanya alat, tetapi mitra strategis untuk masa depan yang lebih cerdas dan inklusif.
Baca Juga: Inilah Line Up Baru PC Komersial Dell Untuk Sambut Era Kerja Baru
(*)