Canva Temukan Tren Desain Analog Meningkat Dipadu dengan Teknologi AI

Senin, 25 November 2024 | 05:55

Canva mengungkap tren desain 2025: kombinasi desain analog yang meningkat dengan teknologi AI, menciptakan sinergi inovatif.

nextren.com —Platform desain grafis online, Canva, baru-baru ini merilis laporan tren desain untuk tahun 2025. Laporan tersebut mengungkap peningkatan signifikan dalam penggunaan elemen desain analog yang dipadukan dengan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Tren ini mencerminkan keinginan para desainer dan kreator untuk menggabungkan sentuhan manusiawi dengan inovasi teknologi terbaru.

Menurut Canva, ada tujuh tren desain utama yang akan mendominasi lanskap visual pada tahun mendatang.

Tren pertama, "Analog Bertemu AI", menunjukkan bagaimana teknik analog seperti kolase kini digabungkan dengan kemampuan AI untuk membuka peluang baru dalam ekspresi kreatif.

Peningkatan pencarian sebesar 92% untuk istilah "scrapbook" di Canva menandakan minat yang tinggi terhadap gaya ini.

Selanjutnya, "Teori Bentuk" menjadi sorotan dengan gaya modular yang mengedepankan penggunaan bentuk-bentuk geometris tegas untuk menciptakan struktur desain yang kuat.

Dikombinasikan dengan fotografi back-lit dan palet warna hangat, tren ini menambahkan sentuhan personal yang hangat.

Pencarian untuk "shapes" dan "modular" naik masing-masing 56% dan 23%, sementara di Asia, peningkatan pencarian untuk "shapes" mencapai 136%, menunjukkan popularitas yang signifikan di kawasan tersebut.

Pencarian bentuk yang meningkat di Asia

Tren ketiga, "Era Kemewahan", menggabungkan estetika minimalis dengan detail yang kaya dan rumit, menciptakan komposisi yang harmonis dan glamor.

Penggunaan ruang negatif yang luas menambah kesan elegan dan mewah.

Baca Juga: Canva Luncurkan Fitur AI Canggih dan Pembaruan Rangkaian Visual

Data menunjukkan bahwa pencarian untuk istilah "elegant" dan "luxury" meningkat masing-masing 33% dan 30%, mencerminkan ketertarikan yang kuat terhadap desain yang lebih sophisticated.

"Keseruan Serius" adalah tren keempat yang memadukan humor dan elemen kasual dalam konteks profesional, mendefinisikan ulang standar desain bisnis yang biasanya kaku.

Peningkatan pencarian untuk "silly", "funny", dan "humor" sebesar 92%, 36%, dan 27% menunjukkan bahwa audiens menghargai pendekatan yang lebih santai dan menyenangkan dalam komunikasi visual.

Tren kelima, "Masa Depan dalam Gerakan", mengintegrasikan elemen gerak untuk meningkatkan pengalaman bercerita dalam desain.

Penggunaan gradien gerak halus dan tipografi dinamis menambah ritme dan aliran yang menarik.

Istilah pencarian seperti "motion", "animation", dan "interactive" mengalami peningkatan signifikan masing-masing sebesar 109%, 78%, dan 46%, menandakan minat yang besar pada desain interaktif dan animasi.

"Grit yang Dimurnikan" menjadi tren keenam yang menantang estetika konvensional dengan gaya minimalis yang unik dan berani.

Tren ini mendorong identitas visual yang khas dan eksperimental.

Peningkatan pencarian untuk "cutting-edge", "bold", dan "edgy" sebesar 71%, 40%, dan 23% mencerminkan keinginan para desainer untuk keluar dari zona nyaman dan mencoba sesuatu yang baru.

Terakhir, tren ketujuh "Botanik Mekanis" menggabungkan tekstur alami dengan elemen teknologi, menciptakan harmoni antara biologi dan teknologi melalui penggunaan gradien dan ruang negatif.

Peningkatan pencarian untuk "techno" dan "cyber" masing-masing sebesar 30% dan 32% menunjukkan ketertarikan pada perpaduan antara alam dan teknologi dalam desain.

Baca Juga: Bayar Canva Pakai GoPay Permudah Akses Bagi UMKM & Dunia Pendidikan

Laporan Canva ini menyoroti kecenderungan desain yang mengutamakan keseimbangan antara inovasi teknologi dan sentuhan manusiawi.

"Para desainer kini mencari cara untuk mengintegrasikan AI tanpa mengorbankan elemen organik yang membuat desain terasa dekat dan autentik," kata perwakilan Canva dalam pernyataannya.

Peningkatan signifikan dalam pencarian berbagai istilah desain di platform Canva menunjukkan bahwa tren ini tidak hanya teoritis, tetapi juga sudah mulai diadopsi oleh komunitas kreatif.

Hal ini memberikan peluang bagi para profesional di bidang desain, pemasaran, dan periklanan untuk menciptakan konten yang lebih menarik dan relevan dengan audiens masa kini.

Dengan menggabungkan teknik tradisional dan teknologi mutakhir, tahun 2025 diprediksi akan menjadi era di mana desain tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi visual, tetapi juga sebagai medium yang menghubungkan inovasi dengan emosi manusia.

Baca Juga: Canva Rilis Dream Lab, Fitur Image Generator Ditenagai Leonardo AI

(*)

Tag

Editor : Bagus Hernawan