Nextren.grid.id - Amazon kembali melakukan PHK terhadap sebanyak 9000 karyawannya setelah sebelumnya merumahkan 18.000 lebih di gelombang pertaman.
Karyawan yang terdampak sebagian besar berada di beberapa divisi sepertiAmazon Web Services, People Experience and Technology (PXT), periklanan, dan Twitch.
Melansir dari CNN, hal ini diumumkan langsung oleh sang CEO, Andy Jassy dalam sebuah memo yang dikirimkan kepada pada staff-nya di hari Senin,(20/3/2023).
Dalam memonya, Jassy mengatakan bahwa gelombang PHK kedua ini akan berlangsung secara bertahap dalam beberapa minggu mendatang.
Ia beralasan bahwa keputusan ini dilakukan agar menyelamatkan perusahaan dalam beberapa waktu kedepan.
"Ini merupakan keputusan yang sulit, namun kami rasa merupakan keputusan yang terbaik bagi perusahaan dalam jangka panjang," tulis Jassy.
Ia juga menjelasakan mengapa pemutusan kerja di gelombang kedua ini perusahaan mengumumkan secara spesifik divisi yang terdampak, tidak seperti di gelombang pertama.
"Tidak semua tim selesai melakukan analisis pada akhir musim gugur; dan daripada terburu-buru melakukan penilaian ini tanpa ketekunan yang sesuai, kami memilih untuk membagikan keputusan yang telah kami buat agar orang-orang mendapatkan informasi sesegera mungkin," tulisnya.
Baca Juga: Apple Pilih Berhemat dan Tunda Bonus daripada PHK Massal Karyawan
Amazon dan beberapa perusahaan teknologi lainnya memang cenderung overhired karena permintaan minat yang meningkat pada awal pandemi.
Namun begitu, seperti yang dikatakan sang CEO di dalam memo-nya bahwa kondisi ekonomi setelah pandemi usai kini sudah sangat berbeda dengan dua tahun lalu.
"Namun, mengingat kondisi ekonomi yang tidak menentu (saat ini), dan ketidakpastian yang ada dalam waktu dekat, kami telah memilih untuk lebih efisien dalam biaya dan jumlah karyawan," pungkas Jassy.
PHK massal di Amazon ini terjadi di tengah serentetan pengurangan karyawan di industri teknologi dalam beberapa bulan terakhir.
Sektor ini memang tengah mengalami masalah terhadap tidak seimbangnya permintaan barang dan jasa digital serta ketidakpastian ekonomi makro yang lebih luas pasca pandemi.
Seminggu yang lalu, Meta juga kembali melakukan PHK massal terhadap 7500 lebih karyawannya yang juga merupakan pemutusan kerja gelombang kedua.
Pengurangan karyawanini tentunya tidak akan berhenti sampai di situ saja karena sampai saat ini.
Baca Juga: GoTo PHK Massal 600 Karyawan untuk Perkuat Operasional Perusahaan
Gelombang PHK massal sendiri diprediksi masih akan terus terjadi di berbagai perusahaan besar maupun yang kecil untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi ini tahun 2023 ini.
Nah, buat kalian yang penasaran dengan berita terbaru dari dunia teknologi lainnya, pantau terus website Nextren ya!
(*)