Nextren,com - Beberapa karyawan Google Jepang telah berkumpul dan berorganissi di bawah naungan Tokyo Managers Union.
Tokyo Managers Union adalah serikat pekerja pertama di Google Jepang untuk melindungi karyawan-karyawan Google.
Asisten Profesor Universitas Meiji Ken Yamazaki mengunggah salinan pernyataan grup tersebut dari konferensi pers yang mengindikasikannya kemungkinananya adanya PHK di google.
Beberapa karyawan memutuskan untuk bergabung ke serikat pekerja karena takut diberhentikan secara tiba-tiba.
Ketakutan tersebut juga semakin menguat karena beberapa karyawan berada di Jepang dengan visa kerja.
Kekhawatiran para pekerja akan terjadinya PHK disebabkan karena Google memutuskan untuk PHK 12.000 karyawannya pada bulan Januari.
Jumlah tersebut bukanlah angka yang sedikit, karyawan yang di PHK mencapai 6% dari seluruh total pekerja di Google.
Tak hanya itu, pengalaman PHK pada bulan lalu yang terjadi pada karyawan Google membuat mereka yang masih bekerja hingga saat ini terus waspada akan adanya gelombangan kedua.
Baca Juga: Meta Sedang Merencanakan PHK Gelombang Kedua Pada Bulan Maret
Berkaca pada kejadian PHK bulan januari lalu, para karyawan mengatakan bahwa mereka di PHK hanya dengan email yang dikirim di tengah malam.
Dan saat ini para karyawan yang berada di Jepang tenagh dibiarkan cemas menunggu pengumuman PHK selama beberapa minggu terakhir.
Maka untuk itu para pekerja di Jepang ergabung dengan serikat pekerja menanggapi pengumuman itu dan berita tentang nasib karyawan perusahaan di negara lain.
Agar pemecatan menjadi legal di Jepang, perusahaan harus membuktikan bahwa ia memiliki alasan yang masuk akal untuk memberhentikan seorang karyawan.
Namun beberapa perusahaan memberhentikan karyawan tanpa alasan yang kuat dengan mengklaim memiliki masalah dengan pekerja tersebut.
Serikat pekerja tersebut diharapkan dapat melindungi karyawan dari PHK yang diumumkan secara tiba-tiba.