OpenAI Rilis Alat Pendeteksi Teks Buatan Chatbot AI, Termasuk ChatGPT

Rabu, 01 Februari 2023 | 17:30
The Boston Globe

Ilustrasi chatbot AI bernama ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI.

Nextren.com - Startup berbasis Artificial intelligence, OpenAI baru saja merilis alat pendeteksi tulisan chatbot AI baru. (1/2/2023)

Alat ini didesain agar mampu mendeteksi apakah sebuah tulisan dibuat oleh manusia atau kecerdasan buatan, termasuk platformnya sendiri ChatGPT.

Hal ini adalah respon perusahaan terhadap banyaknya laporan dari institusi pendidikan yang melarang penggunaan teknologi tersebut.

Diketahui, banyak mahasiswa dan pelajar di Amerika Serikat yang kedapatan menggunakannya untuk membuat tugas atau artikel.

Kepala Eksekutif OpenAI, Sam Altman mengatakan bahwa kehadiran teknologi miliknya "sama seperti kemunculan kalkulator beberapa tahun lalu".

Kehadirannya akan membantu banyak orang, namun akan banyak orang yang tidak setuju terutama di bidang pendidikan.

Karena itu, Sam mengatakan bahwa pihaknya akan membantu para pengajar untuk bisa mendeteksi tulisan buatan kecedasan buatan.

Baca Juga: Baidu Akan Luncurkan AI Chatbot Untuk Saingi ChatGPT Mulai Maret

Salah satu staff perusahaan mengatakan bahwa meski alat ini sudah jadi, masih dibutuhkan banyak pengembangan dan pemaksimalan.

Hal ini dikarenakan masih ada banyak error yang terjadi di saat lakukan pemakaian.

"Dalam evaluasi kami terhadap 'rangkaian tes' teks berbahasa Inggris, sistem pendeteksi kami telah mengidentifikasi dengan benar 26% teks yang ditulis oleh AI (true positive) sebagai 'kemungkinan ditulis oleh AI'," ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa masih ada kesalahan dimana sebagian teks yang ditulis manusia dianggap ditulis oleh AI.

"Sementara dalam mengidentifikasi teks yang ditulis oleh manusia, 9% teks yang secara tidak tepat dicap sebagai teks yang ditulis oleh AI (false positive),"

Selain itu, alat tersebut juga masih terbatas untuk teks yang berjumlah 1.000 karakter.

Bahkan, alat ini juga masih terbatas untuk teks yang berbahasa Inggris dan tidak merekomendasikan penggunaan untuk bahasa lain.

Kendati demikian, OpenAI yakin bahwa pihaknya dapat membenahinya dan memaksimalkan potensi alat ini.

Perusaan juga mengatakan telah bekerjasama dengan para pengajar untuk menyempurnakannya agar bisa mendeteksi tulisan buatan manusia lebih akurat.

Selain sang kreator, Universitas Standford juga sempat membuat sebuah alat pendeteksi tulisan ChatGPT yang bernama DetectGPT.

Hal ini dilakukan untuk mencegah mahasiswanya menggunakan chatbot untukmembuat paper maupun artikel ilmiah.

Baca Juga: 3 Cara Menghasilkan Uang Lewat Situs AI, Mudah dan Makin Cuan!

Selain di dunia pendidikan, beberapa perusahaan berita seperti CNET juga telah menggunakannya untuk menulis beberapa artikel keuangan.

Jadi langkah perusahaan untuk menciptakan penawar perkembangan teknologi teks generator buatannya sendiri adalah sebuah langkah baik.

Sehingga, kondisi perkembangan AI yang diprediksi akan semakin besar di tahun 2023 tidak akan menggusur eksistensi manusia di masa depan.

Apabila kamu penasaran dengan berita, tip dan trik teknologi lainnya, pantau terus website Nextren ya!

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber TechGoing