Nextren.com- Pengembangan ekosistem motor dan mobil listrik di Indonesia tengah dipercepat.
Pemerintah Indonesia pun mengaku sedang berencana produksi baterai mobil listrik di dalam negeri.
Niat pembuatan baterai mobil listrik tersebut disampaikan oleh Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia.
Dilansir dari Kompas, Senin (16/1), Bahlil mengonfirmasi bahwa pemerintah sedang menyokong pembangunan ekosistemelectric vehicle (EV) lewat sektor baterai mobil listrik.
"Kita sudah membuat beberapa formulasi bahwa pembangunan ekosistem baterai mobil (listrik) terus berjalan," ucap Bahlil.
Baca Juga: Harga Mobil Listrik Tesla Turun Hingga Rp 195 Juta di 2023, Berminat Beli?
Lebih lanjut, ia turut menjelaskan kalau niat Pemerintah Indonesia untuk bisa produksi baterai mobil listrik akan terjadi pada tahun depan.
Proses itu pun akan dilakukan oleh perusahaan LG di daerah Karawang, Jawa Barat.
"Direncanakan tahun 2024 produksi kita sudah mulai berjalan di semester pertama 2024 yang dibangun oleh LG di Karawang," jelasnya, dikutip dari Kompas.
Namun bukan hanya LG, Bahlil turut menyebut kehadiran Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) untuk melakukan pengembangan ekosistem baterai mobil listrik.
Keduanya juga dikatakan akan bertugas untuk produksi baterai dari hulu hingga ke hilir.
Baca Juga: Hyundai Pamer Teknologi e-Corner di Mobil Listrik iONIQ, Permudah Parkir dan Manuver
Pemerintah Pertahankan Kondisi Lingkungan
Sementara di sisi lain, Pemerintah Indonesia mengklaim bakal menetapkan batasan pada pembangunan smelter yang tidak berorientasi dengan energi hijau.
Bahlil berujar kalau kondisi tersebut adalah bentuk kepedulian Pemerintah Indonesia terhadap energi ramah lingkungan.
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga mencoba untuk mengkaji serta menata setiap proses pembangunan produk yang memiliki orientasi green energy.
"Ke depan, kita akan melakukan pembatasan terhadap pembangunan smelter yang tidak berorientasi pada green energy," ucap Bahlil.
Baca Juga: Toyota Pamer Konsep Mobil Listrik Hilux Revo, Pesaing Kuat Cybertruck?
"Ini sebagai bentuk dari kepedulian pemerintah dalam rangka melakukan penataan terhadap pembangunan produk yang berorientasi pada green energy dan green industry," imbuhnya.
Dan Bahlil juga mengklaim bahwa Pemerintah Indonesia sedang menyusun formula agar bisa membangun industri mobil listrik yang kompetitif.
Lantas kenapa Pemerintah Indonesia ingin produksi baterai mobil listrik di dalam negeri?
Menjawab hal tersebut, Bahlil mengungkapkan kalau rencana pengembangan ekosistem mobil listrik di Tanah Air akan menawarkan lapangan pekerjaan baru.
"Jadi ke depan yang kita bangun itu adalah ekosistem pembangunan EV dan motor itu ranah penciptaan lapangan pekerjaan," tuturnya.
Baca Juga: Subsidi Kendaraan Listrik Gede : Mobil Rp 80 Juta, Motor Rp 8 Juta, Ini Syaratnya!
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga melirik kondisi pasar kendaraan listrik di Tanah Air.
Disebutkan kalau masyarakat Indonesia cukup antusias dengan adopsi kendaraan listrik
Oleh karena itu, potensi pangsa pasar mobil listrik di Indonesia pun menjadi hal yang mendorong rencana produksi baterai di dalam negeri.
"Indonesia enggak boleh kalah, kita punya pasar yang besar. Jangan sampai pasar kita itu dilakukan penetrasi dengan produk-produk dari luar negeri, kita harus jaga," tegas Bahlil.
(*)