Nextren.com - Fintech Akulaku mendapat USD 200 juta atau sekitar 3.1 triliun dari Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG).
Dilansir dari Tech Crunch, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) merupakan bank terbesar di Jepang.
Apa yang dilakukan MUFG adalah strategi investasi dengan startup fintech berencana untuk memperluas pasar dan produk pada tahun 2023.
Strategi Investasi ini muncul ketika bank-bank dalam negeri, seperti DBS Group Holdings Singapura dan Bank Central Asia Indonesia, memperoleh kapitalisasi pasar MUFG.
Kemudian MUFG juga melakukan persetujuan dengan Akulaku untuk bekerjasama diberbagai bidang pengembangan.
Akulaku dengan MUFG akan bekerjasama dibidang teknologi, pengembangan produk, pembiayaan, dan distribusi.
Baca Juga: Dukung AFTECH Edukasi Masyarakat, PINTU Klaim Crypto Meningkat Pesat
Jumlah yang didapatkan fintech Akulaku tersebut meningkat dibandingkan apa yang didapatkanya pada tahun 2022.
Pada tahun 2022 fintech Akulaku mendapatkan pendanaan sebesar $100 juta dari Siam Commercial Bank.
Sama dengan MUFG, Siam Commercial Bank juga melakukan investasi strategis kepada fintech Akulaku.
Selain itu Ant Group juga meluncurkan sistem Buy Now Pay Later (BNPL) dengan bermitra dengan Alipay+.
Baca Juga: OJK Sebut Ada 4000 Lebih Fintech Ilegal di Indonesia, Ini Ciri-Cirinya
Selain beroperasi di Indonesia, Akulaku juga beroperasi di Malaysia dan Filiphina dan MUFG berfokus untuk investasi di negara-negara tersebut.
Di negara-negara tersebut, Akulaku menawarkan kartu kredit virtual dan platform belanja cicilan, serta platform investasi dan neobank.
Kemudian MUFG telah membeli unit Home Credit BV Filipina dan Indonesia seharga 596 juta euro.
Akulaku yang didirikan pada tahun 2016, menargetkan pada tahun 2025akan melayani 50 juta pengguna.