Nextren.com - Baru-baru ini sebuah video menunjukkan para enumerator BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) yang bubar secara massal dikarenakan masalah honorarium harian penelitian.
Dalam video yang diunggah oleh akun Twitter @funnyaworld_ tersebut terlihat ratusan enumerator yang bubar secara masal pada pelatihan kegiatan SDKI 2022 (Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia). (8/11/2022)
Suasana acara dalam video tersebut terlihat sangat tidak kondusif karena para peserta terlihat berhamburan dari bangku mereka masing-masing.
Tak hanya itu, mereka juga terlihat sangat bingung dengan situasi disana dan saling bertanya satu sama lain.
Baca Juga: Viral di TikTok, Begini Cara Bikin Kalkulator Challenge, Tak Bisa di Semua HP?
Funnyaworld_ menjelaskan bahwa tidak kondusifnya acara itu dikarenakan adanya kabar pemotongan honor harian para enumerator.
Terutama uang honor penginapan mereka yang tadinya Rp 150.000 dipotong menjadi hanya Rp 50.000.
Dalam situasi itu, ia bahkan mengatakan bahwa para panitia tidak ada di ruangan dan seakan-akan mencoba kabur dari tanggung jawab mereka.
Sampai-sampai acara tersebut tidak sempat ditutup secara resmi oleh panitiaSDKI 2022.
Baca Juga: Link dan Cara Main Projectkio yang Viral di Twitter, Cari Tahu Karaktermu di Sini!
Hak itu dikarenakan semua peserta kecewa dan memutuskan untuk membubarkan diri dari pelatihan tersebut.
Hal ini sebenarnya sudah menjadi bahan pembicaraan yang cukup ramai di jagat maya Twitter.
Uanggahan diatas sebenarnya juga merupakan sebuah balasan dari rentetan tweet keluhan warganet bernama @sangatedgy.
Ia mengeluhkan kekecewan dirinya ke Twitter karena pemotongan honor yang dilakukan oleh BRIN kepada para peserta enumerator.
Sangatedgy menjelaskan bahwa keanehan tersebut sudah dimulai sejak awal pendaftaran pada bulan September.
Terutama pengumuman tim dan pelatihan mendadak yang sama-sama diadakan pada tanggal 29 September dan akhirnya diundur sehari setelahnya.
Training berjalan baik dan mereka dikabarkan akan mendapatkan uang peginapan sebanyak Rp 150.000 dalam sehari.
Namun sertelah kegiatan ditutup, uang penginapan mereka justru dipotong menjadi hanya Rp 50.000.
Baca Juga: Viral Oknum Driver Gojek Kelabui Fitur Verifikasi Pakai Topeng, Ini Jawab Perusahaan
Bahkan, ia menambahkan bahwa kemarin mereka mendapatkan kabar bahwa uang honor mereka semakin kecil saat menghadiri pertemuan Zoom.
Para enumerator dikabarkan hanya akan mendapatkan uang total Rp 150.000 tanpa penginapan, uang makan dan uang akses.
Bahkan ia mengatakan pihak BRIN berucap bahwa peserta bisa tidak mengambil uang tersebut jika tidak setuju.
"Kalau dirasa 150rb tdk cukup ya sudah tidak usah diambil," ucap BRIN.
Tentunya hal tersebut membuat ia dan berbagai warganet lainnya kesal dengan ungkapan itu.
Mereka juga mebanding-bandingkan uang honor yang sangat kecil tersebut dengan yang diberikan kementrian lain ataupun lembaga kementrian swasta.
BRIN sendiri sampai berita ini dibuat belum memberikan keterangan resmi mengenai kasus ini.
Buat kamu yang belum tahu BRIN merupakan lembaga riset pemerintahan Non-kementrian yang dibentuk oleh Presiden Joko Widodo tahun 2019.
Lembaga ini menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.
BRIN menjadi wdah untuk lembaga-lembagariset nasional sepertiLIPI,BPPT,BATAN, danLAPAN.
Baca Juga: Buntut Somasi UU ITE, Netizen Soroti Legalitas Es Teh Indonesia
Nah, itulah kabar mengenai drama pemotongan honor enumerator BRIN sobat Nextren.
Buat kamu yang penasaran dengan berita trend dan teknologi lainnya, pantengin terus Nextren.com ya!
(*)