Terungkap! Inilah Identitas Bjorka dan Alasannya Retas Situs Pemerintah Indonesia!

Minggu, 11 September 2022 | 12:25
Breached.to

Foto profil hacker Bjorka dari forum online Breached Forums

Nextren.com -Sejak akhir Agustus lalu, hacker Bjorka mendapat sorotan dari masyarakat dan pemerintah Indonesia.

Bjorka melakukan aksi peretasan dan pembocoran data pemerintah Indonesia, serta membagikannya secara gratis di forum online Breached Forums.

Sadar menjadi sorotan netizen Indonesia, Bjorka baru-baru ini sedikit mengungkap identitasnya dan alasannya membocorkan data rahasia lembaga pemerintahan.

Melalui akun Twitter @bjorkanism, Bjorka membocorkan identitasnya.

Di halaman profil akun Twitternya, Bjorka menyematkan lokasi Warsawa, Polandia.

Hal ini mengindikasikan bahwa Bjorka tinggal di Warsawa, Polandia. Meski bagitu, ia tidak secara gamblang mengungkap hal tersebut.

Tangkapan Layar
Tangkapan Layar

Deskripsi profil twitter Bjorka mencantumkan lokasi Warsawa, Polandia

Baca Juga: 5 Aksi Bjorka di Indonesia, Dokumen untuk Jokowi sampai Data SIM Card

Alasan Membocorkan Data Lembaga Pemerintah

Bjorka memiliki alasan tersendiri yang melatarbelakangi aksinya membocorkan data lembaga pemerintah.

Ia menjelaskan dalam sebuah thread di akun Twitternya bahwa ia melakukan pembocoran data pemerintah karena teman Indonesia-nya di Warsawa.

"Saya hanya ingin menunjukan betapa mudahnya bagi saya untuk masuk ke berbagai pintu karena kebijakan perlindungan yang buruk. Apalagi jika dikelola oleh pemerintah," tulisnya.

"Saya punya teman baik orang Indonesia di Warsawa, dan dia bercerita banyak tentang betapa kacaunya Indonesia. Saya melakukan ini (pembocoran data) untuknya," sambung Bjorka.

Tweet tersebut menunjukan bahwa alasan Bjorka membocorkan data lembaga pemerintah dipengaruhi rasa keprihatinannya terhadap buruknya perlindungan data pribadi di Indonesia.

Baca Juga: Data Pribadi Menkominfo Johnny G. Plate Bocor, Bjorka: Happy Birthday!

Bjorka juga menungkapkan kritik kepada pemerintah Indonesia, khususnya Kominfo.

Menurut Bjorka, lembaga teknologi harus dipimpin oleh ahli teknologi yang sudah berpengalaman, bukan politisi atau tentara.

"Ini adalah era baru untuk menunjukan aksi secara berbeda. Tidak ada yang akan berubah jika oran bodoh masih diberi kekuatan yang sangat besar," tulisnya merujuka kepada Menteri Kominfo.

"Peminpin tertinggi dalam teknologi harus ditugaskan kepada seseorang yang mengerti, bukan politisi dan bukan seseoran dari angkatan bersenjata. Karena mereka hanyalah orang-orang bodoh" sambungnya.

Baca Juga: Terjadi Lagi! 1,3 Miliar Data Kominfo Diduga Bocor, Berisi Data Registrasi Nomor HP hingga NIK!

Teman Bjorka Mahasiswa Eksil?

Bjorka juga membocorkan sosok temannya yang berasal dari Indonesia.

Bjorka menuliskan bahwa data kependudukan teman Indonesia-nya tidak tercatat di Kementerian Luar Negeri.

Hal tersebut diakrenakan sosok temannya telah kehilangan identitas karena peristiwa 1965 yang merujuk pada peristiwa G30/S/PKI.

"Jangan coba lacak dia dari Kementerian Luar Negeri karena anda tidak akan menemukan apapun. Dia tidak lagi diakui Indonesia sebagai warga negara karena kebijakan 1965 meski dia adalah orang tua yang sangat pintar," tulisnya.

Kemungkinan, teman Bjorka ini adalah bekas mahasiswa Eksil yang pernah menerima beasiswa pendidikan di luar negeri pada Orde Lama masa pemerintahan Soekarno.

Dilansir dari Kompasiana, pada era Soeharto, ratusan mahasiswa Eksil dicabut paspor dan kewarganegaraanya sehingga berstatus "stateless" atau orang tanpa negara.

Dilansir dari BBC, sejarawan LIPI Asvi Warman Adam mengatakan banyak di antara mahasiswa eksil ini mengembara dari satu negara ke negara lain setelah paspor mereka dicabut karena "dibayangi ketakuan bahwa mereka akan dipulangkan dan di Indonesia akan ditangkap".

(*)

Tag

Editor : Kama