Jerman Bakal Kirim Banyak Kapal Perang dan Pesawat Militer ke Indo-Pasifik, China Makin Panas?

Kamis, 01 September 2022 | 22:05
navalpost

Kapal perang utama Jerman F217 Bayern

Nextren.com - Ketegangan antara China dan Taiwan makin memanas, seiring campur tangan AS yang makin dalam.Bahkan kini negara NATO lain mulai mencampuri urusan tersebut, salah satunya Jerman.Jerman baru saja menyatakan akan memperluas kehadiran militernya di Indo-Pasifik.Mereka akan mengirim lebih banyak kapal perang dan bergabung dalam latihan dengan sekutunya sambil mengawasi pembangunan "besar" angkatan bersenjata China, kata kepala pertahanan Jerman. kepada Reuters (1/9).Jerman bergabung dengan negara-negara Barat lainnya untuk menunjukkan lebih banyak kekuatan di kawasan itu, di tengah meningkatnya kekhawatiran atas ambisi teritorial Beijing.Tahun lalu, Berlin mengirim kapal perang pertamanya dalam hampir 20 tahun ke perairan yang disengketakan di Laut Cina Selatan.

Baca Juga: China Siaga Militer, 2 Kapal Perang AS Berlayar di Laut Taiwan!Jerman mengambil risiko mengganggu China sebagai mitra dagang utamanya. Lalu bulan ini Berlin mengirim 13 pesawat militer ke latihan bersama di Australia.Jenderal Eberhard Zorn mengatakan kepada Reuters bahwa Jerman akan mengirim pasukan untuk berpartisipasi dalam latihan di Australia tahun depan.Sementara angkatan laut akan mengirim armada beberapa kapal lagi ke wilayah tersebut pada tahun 2024."Inilah cara kami ingin mengkonsolidasikan kehadiran kami di kawasan itu," kata Zorn dalam sebuah wawancara di kementerian pertahanan di Berlin.Jerman secara historis lebih pemalu dalam kebijakan keamanannya daripada sekutunya. Hal itu karena perannya dalam dua perang dunia lebih fokus pada perdagangan dalam hubungan internasionalnya.Jerman menghadapi ekspansi ekonomi China yang cepat mendorong pertumbuhannya sendiri dan China menjadi mitra dagang utamanya pada tahun 2016Tetapi mitra NATO dalam beberapa tahun terakhir meminta Jerman untuk menunjukkan lebih banyak kepemimpinan, sesuai dengan kekuatannya sebagai ekonomi terbesar dan negara terpadat di Eropa.Pada tahun 2020, Berlin menerbitkan strategi Indo-Pasifik baru dengan fokus pada penguatan aliansi dengan demokrasi di kawasan, yang menandai titik balik. Lalu Kanselir Jerman Olaf Scholz pada bulan Februari menjanjikan kenaikan pengeluaran militer yang dramatis, setelah terjadinya invasi Rusia ke Ukraina.Ketegangan di Indo-Pasifik semakin tinggi saat ini, setelah China melakukan latihan militer terbesarnya di sekitar Taiwan yang diklaimnya sebagai wilayahnya sendiri, pada awal Agustus.Apakah Jerman mungkin mengirim kapal perang melalui Selat Taiwan seperti halnya Amerika Serikat?

Baca Juga: Hadapi Ancaman China, Taiwan Pamerkan Sistem Anti-Pesawat yang Siap Bekerja 24 Jam SehariJenderal Zorn mengatakan itu adalah masalah sensitif yang diputuskan di tingkat politik tertinggi."Kami tidak ingin memprovokasi siapa pun dengan kehadiran kami, melainkan mengirim tanda solidaritas yang kuat dengan sekutu kami," katanya. "Kami mendukung kebebasan navigasi dan menjaga norma-norma internasional."Zorn mengatakan dulu kekuatan militer China terletak pada jumlah tentaranya; namun kini angkatan bersenjatanya juga diperlengkapi teknologi yang baik"Kami mengamati besarnya penambahan pasukan China," katanya.

Tag

Editor : Wahyu Subyanto