China Siaga Militer, 2 Kapal Perang AS Berlayar di Laut Taiwan!

Senin, 29 Agustus 2022 | 10:30
USA Today

Kapal perang AS, USS Chancellorsville

Nextren.com - Konflik di kawasan Selat Taiwan semakin mengkhawatirkan setelah kedatangan kapal perang AS di wilayah tersebut.

Pada hari Minggu (28/8), 2 kapal perang Angkatan Laut AS berlayar di Selat Taiwan dan memancing kewaspadaan militer China.

Dilansir dari Reuters, Angkatan Laut AS mengatakan bahwa 2 kapal perang yang berlayar di Selat Taiwan berjenis kapal penjelajah.

Angkatan Laut AS menyebutkan kapal perang Chancellosville dan Antietam berlayar di Selat Taiwan untuk menjalankan operasi

Tak ada keterangan detail seputar tujuan operasi dari kapal perang Chancellosville dan Antietam di Selat Taiwan.

Namun, operasi kapal perang AS tersebut dikabarkan berlangsung selama 8 jam hingga 12 jam.

Selama operasi berlangsung, pihak militer China juga melakukan pengawasan ketat terhadap gerak kapal perang AS.

Baca Juga: Gawat! Angkatan Laut China Hapus 'Garis Perdamaian' di Selat Taiwan

"Kapal-kapal (AS) ini transit melalui koridor di Selat Taiwan yang berada di luar laut teritorial negara pantai mana pun" ujar Angkatan Laut AS.

Operasi tersebut menunjukan bahwa AS benar-benar serius dalam menjalankan prinsip politik dan keamanan di wilayah Pasifik.

Selain itu, AS juga nampak ingin menunjukan bahwa mereka berkomitmen terhadap kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Angkatan Laut AS menyebutkan bahwa, militer AS terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan oleh hukum internasional.

Beberapa tahun terakhir, banyak kapal perang negara-negara Barat yang berlayar melewati Selat Taiwan.

China menentang keras aktivitas kapal perang Barat yang melewati wilayah perairan Taiwan yang diklaim Beijing sebagai wilayahnya.

Baca Juga: Hadapi Ancaman China, Taiwan Pamerkan Sistem Anti-Pesawat yang Siap Bekerja 24 Jam Sehari

Dilansir dari CNN, Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan posisi AS di kawasan Pasifik.

Ia menggemakan kapal-kapal perang itu "sangat konsisten" dengan kebijakan "One-China AS" dan prinsip "Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka".

Kirby menambahkan bahwa operasi kapal perang tersebut telah direncankan sejak lama.

Baca Juga: Jepang Siapkan 1.000 Rudal Jelajah untuk Hadapi Ancaman China, Makin Panas!

Sementara itu, Komando Teater Timur militer China mengaku bahwa mereka memantau dan mengikuti setiap gerak kapal-kapal perang.

"Pasukan di Teater Timur tetap siaga tinggi dan siap untuk menggagalkan provokasi kapan pun" ujar Komando Teater Timur.

China menganggap bahwa seluruh aktivitas AS di Taiwan merupakan bentuk provokasi perang yang harus ditanggapi dengan serius.

Selat Taiwan yang memiliki karakteristik sempit sering menjadi sumber keteganan militer antara China, Taiwan, dan AS.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto