Nextren.com - Metaverse makin meluas, diadopsi berbagai industri dan lembaga dan kini merambah dunia pendidikan.Pelopornya adalah Hong Kong University of Science and Technology (HKUST) yang baru saja mengumumkan peluncuran kampus virtual reality (VR) pertamanya masuk ke dunia metaverse. Lewat konsep kampus bernama MetaHKUST, mahasiswa HKUST menerapkan pembelajaran mendalam di ruang kelas metaverse.Peluncuran MetaHKUST ini mengawali rencana HKUST untuk mengembangkan kampus virtual metaverse pertama di dunia.
Baca Juga: 35 Raksasa Teknologi Bentuk Metaverse Standards Forum, Ini Tujuannya!Di kampus metaverse ini, HKUST akan menggabungkan proses belajar mengajar di dua kampusnya di Hongkong dan Guangzhou, China, pada 1 September mendatang. Perkuliahan berlangsung secara metaverse dan dunia nyata.“Banyak mahasiswa mungkin berada di luar negeri dan tidak dapat menghadiri (pembukaan tahun ajaran baru), jadi kami akan menyelenggarakannya di metaverse,” kata Chair Professor of Computational Media & Arts, HKUST Guangzhou Campus, Pan Hui dikutip The Crypto Times.Ekosistem Edukasi MetaversePeluncuran kelas metaverse HKUST ini menjadi batu loncatan untuk membangun MetaHKUST, yang bertujuan menghubungkan dua kampus untuk lingkungan belajar bersama tanpa batasan.Mahasiswa Guangzhou dapat duduk di ruang kuliah dan melihat teman sekelas mereka, tetapi ketika mereka memakai kacamata, mereka dapat melihat teman-teman dari Hong Kong duduk di sebelah mereka,” kata Hui.Dalam tahap awal pengembangan MetaHKUST, infrastruktur fisik seperti ruang kelas Extended Reality (XR), sensor, kamera, dan alat visualisasi akan dipasang.Adapun anggota Universitas akan diundang dalam pemindaian kampus fisik secara crowdsource, untuk membantu menyediakan gambar yang diperlukan dalam membangun gedung.
Baca Juga: Accenture Technology Vision 2022: Bisnis di Metaverse Akan Jadi Tren, Internet Bakal Lebih 3DIjazah NFTSetelah ekosistem metaverse terbentuk, maka anggota Universitas bisa membuat konten seperti avatar mereka sendiri, NFT, token, atau karya seni virtual untuk dunia virtual.
Beberapa di antaranya juga dapat dipakai di kampus fisik dengan teknologi Augmented Reality (AR).Selain itu, pertukaran informasi dan prosedur administrasi diharapkan lebih nyaman, sehingga ijazah atau transkrip nilai mahasiswa berbentuk blockchain yang aman bisa diberikan berbentuk NFT.