Nextren.com - Banyak cerita menarik yang beredar di WhatsApp Group (WAG) meskipun harus dicermati benar, apakah informasi itu fakta atau hanya disinformasi dan hoaks, termasuk informasi tol Becakayu ambles.Narasi yang saat ini hangat beredar di video di WhatsApp Group (WAG) adalah video kondisi jalan layang yang diduga Tol Becakayu yang "ambles".Selain itu, video itu juga diposting di YouTube berjudul "Ruas tol Becakayu amblas, hindari dulu arah Kalimalang". Disana tampak bangunan seperti jalan tol yang turun hampir menyentuh jalanan di bawahnya. Namun, di bawah bangunan itu, sepeda motor tetap bisa lewat sementara warga dan petugas berseragam biru tampak sedang melakukan pengecekkan.
Baca Juga: Pengguna WhatsApp Tak Akan Bisa Seenaknya Meneruskan Pesan, Aturan Makin Ketat Ternyata Ini TujuannyaDalam video tersebut, jalan terlihat tidak bisa dilewati mobil jenis tertentu, hanya bisa dilewati sepeda motor. Dengan durasi 26 detik, video ini menggambarkan kondisi jalan layang yang hanya setinggi orang dewasa, berarti sekitar 1,7 meter. Kondisi itu tentu saja menghalangi pergerakan mobil yang rata-rata lebih tinggi, sedangkan motor masih bisa lewat di bawahnya. Pria yang merekam video kondisi itu mengatakan, " Turun ya ini dah proses ni, sementara ni, mobil Innova yang terbaru tidak bisa lewat, tapi kalau Avanza masih bisa. Tadi udah dicoba Innova gak bisa masuk ya". Pri perekam video tidak menyebutkan lokasi kejadian dimana, sehingga muncul kabar bahwa video itu adalah kondisi Tol Becakayu yang ambles. Postingan video dikonfirmasi kompas.con ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), agar tidak menjadi hoaks yang meresahkan masyarakat.
Proyek Kereta CepatMenurut Direktur Jalan Bebas Hambatan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Budi Harimawan, postingan video jalan Tol Becakayu yang dianggap ambles dan beredar di media sosial itu tidak benar. Menurut Budi, video itu bukan jalan tol ambles, tapi proses pemasangan grider box untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Maka pengerjaan konstruksi tersebut menjadi milik KCIC dan bukan proyek Kementerian PUPR secara langsung. "Bukan (ambles). Lokasi di Jembatan Antilope, Bekasi di atas adalah grider KCJB," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (14/6/2022).
Baca Juga: Inilah 4 Fitur Google untuk Mengecek Hoaks, Agar Tak Terbawa EmosiMenurut Budi, KCIC dan Pemkot Bekasi telah sepakat menutup jembatan atau overpass tersebut dan diganti dengan lokasi baru yang sedang dibangun. Namun jembatan yang baru itu baru akan selesai dibangun pada Agustus 2022 nanti. Sehingga selama proses pembangunan overpass yang baru, warga tetap minta (overpass lama) bisa difungsikan. Kendaraan tertentu bisa lewatMaka lalu lintas di Jembatan Antilope tetap bisa berjalan normal seperti biasa, seperti terlihat dari postingan video yang beredar di medsos itu, dimana kendaraan tetap bisa berlalu-lalang. Tapi ketinggian kendaraan memang dibatasi maksimal 1,7 meter, sehingga hanya motor yang bisa melewati jalan tersebut. Di sisi lain, menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit, pemasangan grider KCJB itu tidak berdampak pada Tol Becakayu. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beredar Video Tol Becakayu Ambles, PUPR: Tidak Benar, Itu Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung"Penulis : Isna Rifka Sri Rahayu