Nextren.com -Jerman dan Amerika Serikat (AS) berhasil membasmi pasar dark web dari Rusia 'Hydra'.
Dilansir dari HackRead, Kepolisian Kriminal Federal Jerman (Bundeskriminalamt) mengumumkan penyitaan dan penutupan pasar dark web ilegal Rusia, Hydra.
Penutupan Hydra terjadi pada 5 April lalu setelah tragedi Bucha di Ukraina terungkap citra satelit.
Hydra sendiri merupakan pasar dark web terbesar di dunia yang berasal dari Rusia.
Hydra pertama kali diluncurkan pada tahun 2015 yang menggunakan bahasa Rusia sebagai user interfacenya.
Baca Juga: 5 Barang Ilegal yang Bisa Ditemukan di Dark Web, Jangan Coba-coba!
Pasar ini menjual barang-barang ilegal mulai dari narkoba, dokumen terlarang, data kredit card, bahan-bahan untuk hacker, dll.
Antara tahun 2018 hingga 2020, Hydra mengalami pertumbuhan yang signifikan yakni sebesar 634%,
Hydra diidentifikasi memiliki lebih dari 17 juta pelanggan dan 19.000 akun penjual.
Dengan jumlah tersebut, Hydra dikatakan sebagai pasar dark web dengn omset terbesar di dunia.
Dilansir dari CNBC, Kepolisian Jerman mengungkapkan bahwa investigasi telah dimulai sejak Agustus 2021.
Berdasarkan penyidikan, Hydra menghasilkan pendapatan sebesar USD 1,35 miliar pada tahun 2020.
Saat ini, kantor kejahatan dunia maya Kejaksaan Frankfurt dan Polisi Jerman mengkonfirmasi telah mengamankan server situs ilegal tersebut.
Baca Juga: Perbedaan Deep Web dan Dark Web, Sisi Gelap Internet yang Punya Misteri
Pihak kepolisian mengungkapkan bahwa mereka tak hanya mematikan server Hydra tapi juga menyita bitcoin senilai USD 25 juta atau sekitar Rp 359 miliar.
Lebih lanjut, pihak kepolisian Jerman juga tengah menyelidiki beberapa tersangka yang berhubungan dengan pengoperasian Hydra.
Tersangka tak dikenal diduga telah mengoperasikan platform perdagangan kriminal di internat secara komersial.
Baca Juga: Data Curian di Situs Gelap: Nomor HP Dihargai Rp 7.000, Foto Selfie Pakai SIM Rp 850 Ribu
Tetap ikuti Nextren untuk informasi menarik seputar tren dan teknologi.
(*)