Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com- Aktivitas belanja online yang tengah meningkat di hampir seluruh wilayah Indonesia tidak sejalan dengan tingkat kebahagian yang didapatkan saat menggunakan aplikasi e-commerce.
Hasil riset yang dilakukan oleh tim Nextren dalam penelitian bertajuk "Indeks Kebahagiaan E-Commerce" pun mencatat ada sejumlah hal yang perlu diperbaiki oleh setiap pelaku atau perusahaan yang beroperasi di Tanah Air.
Perlu diketahui juga bahwa dalam riset ini pun terdaftar sejumlah nama perusahaan seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, BukaLapak, BliBli, Zalora, dan lainnya.
Baca Juga: Ciri-Ciri Seller Penipu di Marketplace, Jebak Pembeli Pakai Sistem COD
Banyak Pengguna Bukan Berarti Bahagia
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa saat ini e-commerce yang paling banyak digunakan adalah Shopee dan Tokopedia.
Shopee berada di peringkat pertama, sedangkan Tokopedia ada di urutan nomor dua sebagai e-commerce yang paling banyak digunakan oleh responden.
Kendati demikian, posisi keduanya berbanding terbalik dengan tingkat kebahagiaan para penggunanya.
Riset mencatat bahwa Shopee dan Tokopedia justru memiliki indeks kebahagiaan terendah di antara e-commerce lainnya.
Selain itu, survei dari responden menilai bahwa Shopee & Tokopedia juga tidak memilikitop category product.
Baca Juga: Cara Mencari Barang dengan Foto, Belanja Online Makin Mudah!
Artinya, Shopee dan Tokopedia tidak memiliki produk spesial di mata konsumen belanja online.
Keduanya dianggap sebagaiall rounder yang dipakai untuk membeli berbagai macam produk.
Kekurangan di Aspek User Interface & Non-Marketing
Dari sejumlah platform belanja online yang masuk ke dalam daftar survei Indeks Kebahagiaan E-Commerce, tercatat ada 4 perusahaan yang dinilai memiliki kekurangan pada aspekuser interfacedannon-marketingfeatures.
Baca Juga: Inilah Commerce Yang Paling Sering Dipakai Konsumen Indonesia
Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dan Lazada adalah deretan perusahaan yang dinilai responden tidak memberikan pengalaman yang pada dua aspek tersebut.
Pengguna menilai bahwauser interface masih belumup-to-pardibandingkan aspek lainnya.
Padahal, sebagian responden selaku konsumen menganggap bahwauser interface adalah hal yang sangat penting.
Namun sayangnya, sejumlah e-commerce di Indonesia masih belum memberikan yang sesuai dengan keinginan konsumen.
Dan meski memiliki kekurangan di aspeknon-marketingfeatures, hasil riset Indeks Kebahagiaan E-Commerce merangkum bahwa konsumen tidak menganggap aspek tersebut terlalu pnting pada sebuah platform.
Baca Juga: Cara UMKM Pakai Foto Smartphone Dongkrak Penjualan Produk di E-Commerce
Alhasil, sektornon-marketing features dianggap mayoritas responden sebagai hal yang tidak terlalu penting.
Hanya saja, ada satu fiturnon-marketingyangdianggap penting yaitufiturdaily use.
Macam-macam fitur yang masuk ke dalam kategoridaily use antara lainpaymentlistrik, air, pulsa, dan uang elektronik.
(*)