Efek Hadirnya Pinjol Ilegal, Kredivo: Memperburuk Citra Fintech

Selasa, 10 Agustus 2021 | 21:30

Kredivo mengatakan adanya pinjol ilegal memperburuk citra fintech di Indonesia.

Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.

Nextren.com - Pinjaman Online atau pinjol ilegal sudah menjadi musuh masyarakat apalagi di tengah pandemi seperti ini, kebutuhan membuat mereka menjadi terpuruk padahal sudah banyak kasus yang serupa.

Pihak Otoritas Jasa Keuangan atau OJK juga sudah berulangkali menghapus pinjol ilegal, namun seperti tidak ada habisnya.

Kredivo pun menanggapi efek hadirnya pinjol ilegal yang dikatakan memperburuk citra fintech.

Baca Juga: Samsung Menggaet Kredivo Agar Konsumen Bisa Beli Produk Lebih Mudah

Kredivo merupakan fintech legal yang diawasi oleh OJK dan cukup membantu UMKM dan masyarakat bertahan selama masa pandemi di Indonesia.

Platform ini banyak memberikan penawaran kredit yang menarik dan mengklaim mengambil bunga kecil.

Kalian bisa cicilan 3 bulan tanpa bunga dan 6 atau 12 bulan dengan bunga 2,6 persen per bulan.

Kredivo pada webinar Generasi Djempolan di kota Batam menanggapi efek hadirnya pinjol ilegal.

Melalui Lily Suriani, General Manager Kredivo menyampaikan pendapatnya dan lengkapnya bisa kalian lihat di halaman selanjutnya.

"Efeknya (pinjol ilegal) pasti ada di Kredivo," ujar Lily.

Menurutnya OJK juga sudah berusaha maksimal menghapus pinjol ilegal dan juga berusaha mengedukasi masyarakat.

Masyarakat perlu fokus kepada perusahaan pinjaman yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, jangan tertarik dengan bunga murah atau sesuatu lain yang terlihat menarik.

Karena bisa saja dibelakangnya banyak sekali ilegalnya.

Baca Juga: Netizen Curhat di Facebook, Rumah Tangga Hancur Akibat Gagal Bayar Pinjol

"Kita selalu komitmen untuk secara bisnis continuety untuk terus transparansi, dengan adanya pinjaman ilegal ini malah biasanya jadi memperburuk citra fintech di Indonesia," ungkap Lily.

Ia merasa mungkin efeknya Kredivo akan dipandang masyarakat menjadi buruk atau orang-orang berkata "Oh, karena fintech nih!".

Padahal, Kredivo dan teman-teman fintech legal berusaha keras dalam selalu transparansi kepada para penggunanya.

Lily juga menekankan, kamusnya fintech sendiri ialah financial technology yang intinya bukan sesuatu yang akan memperburuk keadaan. Lalu bagaimana dengan perkembangan Kredivo sendiri?

Kredivo di wilayah Batam mengalami peningkatan pengguna hingga 90 persen di 2020, jika dibandingkan dengan 2019.

Selain itu, usia pengguna mayoritas juga didominasi oleh kelompok umur milenial produktif, yaitu kelompok umur 25-29 tahun, sebanyak 31%, dan kelompok umur 20-24 tahun sebanyak 24%.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto