Nextren.com -Kebocoran data merupakan masalah yang sering muncul di era digital masa kini.
Melansir cybernews.com,pada 2 Februari 2021, lebih dari 3,2 Miliar akun email dan password telah bocor di salah satu forum peretasan online.
Kebocoran data atau yang biasa dikenal sebagai Compilation of Many Breaches (COMB) kali ini berjumlah 2 kali lipat dari jumlah kebocoran data tahun 2017 yang berkisar 1,4 Miliar email dan password.
Data email dan password yang tersebar dalam forum peretas online meliputi akun email dan password dari platform besar seperti Netflix, LinkedIn, Exploit.in, Bitcoin dll.
Baca Juga: Data Pengguna RedDoorz dan ShopBack Bocor, Nama Hingga Alamat Tersebar!
Kebocoran data email dan password merupakan sebuah masalah yang krusial bagi pengguna akun.
Hal tersebut dikarenakan para korban yang datanya telah dicuri biasanya menjadi target phising dan spam email.
Namun kita tidak perlu panik, untuk menghindari masalah-masalah diatas kita bisa melakukan upaya perlindungan akun sebagai berikut.
1. Aktifkan Autentifikasi 2 Faktor
Autentifikasi 2 faktor merupakan fitur keamanan yang berfungsi untuk memastikan bahwa orang yang berusaha mengakses akun adalah pemilik akun itu sendiri.
Dalam autentifikasi 2 faktor, kita diharuskan untuk memberikan langkah verifikasi tambahan saat kita akanlogin ke akun kita.
Fitur ini sekarang telah hadir di hampir seluruh aplikasi sosial media, e-commerce, e-banking dll.
Kita bisa mengaktifkan autentifikasi 2 faktor di pengaturan keamanan pengguna pada masing-masing aplikasi.
Baca Juga: Cara Ganti Password Gmail Untuk Meliindungi Akun Agar Tak Diretas
2.GunakanPassword Unik
Menggunakan password unik dan berbeda-beda pada setiap akun sosial media, e-commerce, e-banking dll.
Untuk membantu mengelola dan mengingat kombinasi email dan password, kita bisa gunakan aplikasi password manager.
Baca Juga: Anti Hacker Untuk Pemula, Inilah Password Manager Untuk Amankan Data
3. Cek Status Akun secara Berkala
Usahakan untuk melakukan pengecekan terhadap status keamanan akun kita secara berkala melalui laman personal data leak check atau website semacamnya.
Kita bisa mengetahui apakah data personal kita telah bocor di internet atau belum melalui website tersebut.
Baca Juga: Benarkah Klaim Sistem Keamanan Telegram Lebih Aman dari WhatsApp?
Penting untuk kita pahami bersama bahwa keamanan akun pengguna bukan hanya tanggung jawab dari penyedia layanan, namun juga tanggung jawab pribadi masing-masing pengguna.
(*)