Indonesia Raih Transaksi Rp 52 Triliun Untuk Jasa Pesan-Antar Makanan

Kamis, 28 Januari 2021 | 16:50

GrabFood

Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas

Nextren.com - Sudah hampir satu tahun masyarakat Indonesia beradaptasi dengan keadaan lingkungan yang baru dengan menjalani protokol kesahatan.

Kondisi ini pun sejalan dengan adanya program percepatan digitalisasi dari berbagai sektor yang ada di lingkup masyarakat, tak terkecuali jasa pesan-antar makanan.

Seperti yang kita tahu, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di wilayah Asia Tenggara.

Menurut data yang dihimpun, ada sekitar 260an juta orang yang saat ini menjadi warga negara Indonesia.

Baca Juga: Cara Mengubah Alamat Usaha GoFood dan GrabFood, Gampang Kok!

Dengan begitu, jumlah penggunaan layanan pesan-antar di Tanah Air dilaporkan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Menurut data yang dibeberakan oleh Momentum Work, Indonesia merupakan pemimpin dengan jumlah transaksi terbanyak untuk urusan penggunaan jasa pesan-antar makanan.

Secara detil disebutkan kalau masyarakat Indonesia telah mengeluarkan dana total sebesar 3.7 miliar USD atau yang setara dengan 52 triliun Rupiah.

Dari total tersebut, dua perusahaan penyedia jasa layanan pesan-antar makanan seperti Grab dan Gojek adalah yang memegang peran di dalamnya.

Grab dilaporkan memegang 53 persen pangsa pasar, sedangkan Gojek sendiri berhasil meraup 47 persen pasar penggunaan layanan pesan-antar makanan.

Baca Juga: Inilah Aturan GoFood Dalam Layanan Antar Makanan di Situasi Pandemi

Keduanya pun dikatakan cukup agresif di persaingan di negara Asia Tenggara lainnya.

GrabFood menyumbang sekitar 5.9 miliar USD pada Gross Mechandise Volume (GMV) untuk total kenaikan layanan pesan-antar makanan di enam negara besar Asia Tenggara.

Lalu untuk Gojek sendiri menyumbang sekitar 2 miliar USD pada data yang sama.

Baca Juga: Mitra Grab Bisa Promosi Secara Gratis di Aplikasi, Dalam Program Baru

Bagaimana dengan negara Asia Tenggara lainnya?

Berdasarkan data yang disebutkan pada acara konferensi pers virtual, Kamis (28/1).

Pihak Momentum Work mengatakan kalau GMV dari enam negara seperti Indonesia, Thailand, Singapura, Filipina, Malaysia, dan Vietnam mengalami kenaikan.

Total dari enam negara tersebut berhasil mengumpulkan 11,9 miliar USD hanya untuk tahun 2020 saja.

Berikut rincian detil penghasilan negara-negara Asia Tenggara untuk peningkatan penggunaan jasa pesan-antar layanan makanan:

1. Indonesia (3.7 miliar USD)

2. Thailand (2.8 miliar USD)

Baca Juga: 5 Cara Kembangkan Bisnis Mitra GoFood, Jangan Asal Pilih Nama Ya!

3. Singapura (2.4 miliar USD)

4. Filipina (1.2 miliar USD)

5. Malaysia (1.1 miliar USD)

6. Vietnam (0.7 miliar USD)

Baca Juga: Gagal Gabung Grab, Kini GoJek Berencana Merger Dengan Tokopedia Senilai Rp 250 Triliun

Tren akan permanen

"Menurut kami, sebagian besar pertumbuhan layanan pengiriman makanan pada tahun 2020akan bersifat permanen mengingat adanya tren digitalisasi dan perubahan perilaku konsumen," ungkap Jianggan Li, selaku Chief Executive Officer, Momentum Works.

"Kami optimis terhadap prospek layanan pesan-antar makanan di Indonesia, meskipun kemungkinan akan memakan waktu beberapa tahun sebelum sektor ini dapat diadopsi secaramassal," tambahnya.

Ia juga menyebutkan kalau bagi para pemain yang ada di layanan pesan-antar makanan harus memiliki strategi jangka panjang agar bisa memanfaatkan peluang di pasar secara optimal.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto