Setelah Pisah, Huawei Ingin Honor Jadi Pesaingnya di Pasar Teknologi

Minggu, 29 November 2020 | 17:35
Bloomberg

Ren Zhengfei, pendiri Huawei menyatakan perusahaannya akan tegar menghadapi boikot Amerika.

Nextren.com -Huawei diketahui telah menjual Honor sub brand nya ke perusahaan lain dan diharapkan bisa menemukan jalannya sendiri.

Perusahaan tersebut ialah Zhixin Shenzhen yang merupakan perusahan teknologi informasi baru.

Perpisahan Huawei terasa dengan melepasnya Honor, perusahaan tersebut bisa mendapatkan akses komponen dengan mudah.

Karena Huawei sendiri alami sanksi berat dari AS untuk mendapatkan komponen dari perusahaan teknologi lainnya.

Baca Juga: Makin Anjlok! Pasar Huawei di Eropa Barat di Q3 Merosot, Hanya Kirim 2,5 Juta Unit

Pemerintah AS mengatakan Huawei adalah ancaman keamanan nasional, walaupun klaim tersebut sudah dibantah oleh perusahaan.

"Gelombang demi gelombang sanksi AS yang parah terhadap Huawei akhirnya membuat kami mengerti, politisi Amerika tertentu ingin membunuh kami, bukan hanya mengoreksi kami," ujar Ren Zhengfei dalam pidato di forum karyawan mengutip Reuters (26/11).

Ia juga meminta karyawan dari Honor yang akan pergi untuk berusaha melampaui induknya.

Ren mengatakan hal tersebut dalam pidato perpisahan dengan Honor.

Dalam pidato Ren ia mengatakan meskipun Huawei dapat mengatasi kesulitan tersebut, jutaan karyawan di agen dan distributor Honor di seluruh dunia akan kehilangan pekerjaan saat saluran penjualan mengering.

"Kami tidak harus menyeret orang yang tidak bersalah ke dalam air hanya karena kami menderita," ungkapnya.

Menurut konsultan Canalys, perangkat Honor sebanyak 26% dari 51,7 juta handset yang dikirim Huawei pada Juli sampai September 2020.

Bukan hanya smartphone tetapi termasuk laptop, komputer tablet, smart TV, dan aksesoris elektronik.

Baca Juga: Muncul Informasi Paten Huawei P50 Dengan Desain Unik, Namun Belum Resmi

Dari perkataan Huawei yang mempersilakan Honor untuk melampauinya didukung dengan sumber lain.

Beberapa sumber industri mengatakan Honor telah meningkatkan pesanan produksi, mengantisipasi mereka dapat melahap pangsa pasar sementara Huawei tidak dapat memproduksi handset baru.

"Jika Honor dapat melanjutkan produksi, ia dapat mempertahankan pangsa pasar," ujar Flora Tang, analis industri di Counterpoint Research.

Huawei juga meminta kepada Honor membuat slogan motivasi sudah menggulingkan perusahaan tersebut.

"Kami adalah pesaing Anda (Honor) di masa depan," jelas Ren.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber Reuters