Nextren.com - Di tengah upaya pemblokiran perusahaan China di Amerika Serikat, perusahaan raksasa teknologi lain langsung mendapat berkahnya.
Termasuk dalam persaingan untuk menggelar jaringan 5G di AS, yang sebelumnya didominasi oleh teknologi Huawei di seluruh dunia, termasuk AS.
Samsung Electronics mengatakan pada hari Senin, bahwa pihaknya telah memenangkan pesanan senilai $ 6,64 miliar (Rp 839 miliar) untuk menyediakan solusi komunikasi nirkabel 5G kepada operator seluler Verizon di Amerika Serikat.
Ini adalah kemenangan besar bagi perusahaan Korea Selatan tersebut untuk tahun berikutnya, yaitu merebut pasar jaringan 5G, seperti dilansir dari Reuters (7/9).
Baca Juga: Apple Siapkan 75 juta iPhone 5G untuk Akhir Tahun Ini, Internet 5G Makin Dekat?
Menurut para analis, prospek global Samsung untuk bisnis jaringannya telah meningkat, setelah adanya sanksi AS terhadap saingannya yang lebih besar, yaitu Huawei.
CEO Verizon Hans Vestberg mengatakan kepada CNBC pada Juli tahun lalu, bahwa Verizon tidak menggunakan perangkat Huawei. Verizon sudah menjadi pelanggan Samsung sebelum pesanan tersebut.
Verizon diyakini sebagai pelanggan terbesar Nokia, kata peneliti JP Morgan dalam catatan Juli.
“Samsung memenangkan pesanan dari Verizon, dan ini akan membantu perusahaan untuk memperluas bisnis peralatan telekomunikasi di luar negeri. Hal ini berpotensi berpengaruh dalam negosiasi dengan negara lain,” kata Park Sung-soon, seorang analis di Cape Investment and Securities.
Baca Juga: Produk China Dimusuhi Lagi, Huawei Bakal Didepak Dari Program Pengembangan 5G India
Namun juru bicara Samsung menolak berkomentar tentang persyaratan rinci kontrak seperti porsi peralatan berkemampuan 5G yang disertakan.
"Dengan kontrak strategis jangka panjang terbaru ini, kami akan terus mendorong batas-batas inovasi 5G untuk meningkatkan pengalaman seluler bagi pelanggan Verizon," kata Samsung dalam sebuah pernyataan.
Samsung mengatakan dalam peraturan yang mengajukan periode kontrak, yang ditandatangani oleh unit Samsung AS dengan Verizon Sourcing LLC, adalah dari 30 Juni 2020 hingga 31 Desember 2025.
Baca Juga: China Sebut AS Main Kotor, Setelah Pemblokiran Teknologi 5G Huawei Kian Meluas
Menurut lembaga riset pasar Dell'Oro Group, Samsung memiliki 3% pangsa pasar dari total pasar peralatan telekomunikasi global pada tahun 2019, di belakang No. 1 Huawei dengan 28%, Nokia 16%, Ericsson 14%, ZTE 10% dan Cisco 7%.
Pemerintahan Trump bulan lalu mengumumkan rencana untuk melelang spektrum frekuensi yang sebelumnya didedikasikan untuk keperluan militer, bakal digunakan untuk penggunaan komersial mulai pertengahan 2022.
Tujuannya untuk meningkatkan jangkauan jaringan internet generasi kelima di Amerika Serikat.
Pada akhirnya, jaringan nirkabel 5G generasi berikutnya diharapkan dapat terhubung dan memungkinkan transmisi video berkecepatan tinggi dan mobil tanpa pengemudi.
Menuruti kemauan AS, Inggris pada bulan Juli lalu telah memerintahkan peralatan Huawei untuk dihapus sepenuhnya dari jaringan 5G-nya pada akhir tahun 2027.
Setelah itu, Inggris akan membawa pemasok teknologi 5G yang baru, seperti Samsung Electronics dan NEC Jepang.
Kabar baik ini sontak membuat harga Saham Samsung Electronics naik 2%.