Nextren.com - Apa sih yang tidak diributkan oleh netizen?
Baru-baru ini, kerjasama Kemdikbud dengan layanan film streaming asal AS yaitu Netflix, menuai pro kontra.
Ada yang memuji kerjasama itu sebagai hal yang psitif untuk belajar menyajikan konten berkualitas.
Namun ada pula sebaliknya yang menyayangkan mengapa harus dengan perusahaan AS, bahkan ada yang menghubungkan dengan masih diblokirnya Netflix oleh Telkom Grup.
Baca Juga: Microsoft Surface Duo, Hape Layar Lipat yang Akan Hadir Sebentar Lagi
Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan, kerja sama dengan Netflix untuk menayangkan film dokumenter di TVRI telah dilakukan jauh sebelum pandemi Covid-19, tepatnya pada Januari 2020 lalu.
Hilmar mengatakan, kerjasama itu diantaranya terkait peningkatan kapasitas seperti penulisan naskah dan produksi film di rumah produksi.
Hilmar mengatakan, setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya disepakati terdapat 14 judul film documenter yang setara dengan 12 jam tayang.
Film dokumenter itu digunakan selama 3 bulan program belajar dari rumah (BDR).
Baca Juga: Istilah Penting yang Sering Hadir di Laptop Gaming, Harus Tau Nih!
Ia mengklaim, kerja sama penayangan ini sebelumnya tidak pernah terjadi di Netflix.
"Kalau dilihat film-film ini, nilainya untuk hak siaraannya itu nilainya jutaan dollar dan seluruhnya ditanggung Netflix."
"Jadi Kemendikbud tidak mengeluarkan APBN satu sen pun, (untuk) membeli hak atau katakanlah menyewa dari Netflix," kata Hilmar dalam Raker dengan Komisi X DPR, Senin (22/6).
Hilmar mengatakan, proses kurasi penayangan konten yang akan ditayangkan tersebut melibatkan perwakilan dari Ketua Lembaga Sensor Film, Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), pihak TVRI dan Kemdikbud.
Baca Juga: Begini 5 Langkah Jadi Pro Player eSports Mobile Legends Ala Tim Evos
Tujuan kerja sama ini untuk menjalin kebhinekaan global, jadi programnya juga fokus kepada planet, bumi, dan science documentary.
"Sekarang ini sudah 311 jam tayang program belajar dari rumah. 99% lebih seluruhnya adalah konten lokal dan produksi yang paling banyak berasal dari unit-unit yang berasal dari Kemendikbud sendiri," tutur Hilmar.
Selain kerja sama dengan Netflix untuk menayangkan film dokumenter di TVRI, ada pula kerjasama peningkatan kapasitas seperti penulisan naskah dan produksi film di rumah produksi.
Artikel ini tayang di kontan.co.id, dengan judul : Kerja sama dengan Netflix, Kemdikbud sebut tak mengeluarkan dana sepeser punReporter: Vendy Yhulia Susanto