Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.
Nextren.com - Grab bekerjasama dengan Microsoft untuk hadirkan literasi digital dengan menyambut hari pendidikan nasional 2 Mei.
Kerjasama ini sudah dari bulan Maret, dan akan dihadirkan pada layanan GrabAcademy di aplikasi Grab untuk para driver.
GrabAcademy pun diperkanalkan sejak 2018 dan dikatakan sudah hadir di 234 kota di Indonesia.
Program Literasi Digital GrabAcademy dan Microsoft diluncurkan di Indonesia pada Maret 2020 lalu dan terbagi dalam 3 topik utama.
Baca Juga: Layanan GrabWheels Kini Bisa Disewakan Pengguna ke Rumah Masing-Masing
3 topik utama tersebut ialah Akses Informasi Online, Menggunakan Internet dengan Aman dan Bertanggung Jawab, serta Mengelola Konten Secara Digital.
Dalam tiap topik, terdapat beberapa sub-topik yang membahas tentang cara berinternet, melindungi diri dari penipuan online, komputasi awan, cara berinteraksi dalam Microsoft Word, dan lainnya.
Setelah menyelesaikan pelatihan, driver akan mendapatkan sertifikasi dari Microsoft dan GrabAcademy yang langsung dikirimkan ke dalam e-mail mereka.
Cara untuk mengakses layanan GrabAcademy pun yang pertama bukalah aplikasi GrabDriver App.
Baca Juga: Ini Syarat Memakai Fitur Grab Asisten Untuk Belanja Lewat Hape
Setelah membuka aplikasi GrabDriver App, klik menu Akun dan klik menu Belajar, di dalam menu tersebut terdapat menu layanan GrabAcademy.
Jika driver sudah melihat menu tampilan GrabAcademy, pastinya akan melihat juga menu Topik Baru, klik menu tersebut.
Di dalam menu Topik Baru terdapat topik pembelajaran terbaru yang disediakan oleh Grab untuk para driver.
Ketika driver mengklik menu tersebut akan tampil beberapa topik yang bisa dipilih olehnya.
Baca Juga: Grab Hadirkan Kampanye Siap Antar Ramadanmu, Dengan 3 Fitur Baru
Bila driver sudah menyelesaikan topik pemberlajaran bukan berarti tidak bisa diakses kembali, driver bisa mengakses kembali dengan cara mengklik pelatihan ekstra pada topik yang sudah ia selesaikan.
Grab berharap dengan adanya inovasi ini dapat memberikan driver keterampilan teknologi yang dibutuhkan, agar dapat berkembang dalam ekonomi digital.
Karena menurut studi yang dilakukan oleh McKinsey, pada tahun 2030 sekitar 14% dari tenaga kerja global mungkin perlu mengganti kategori pekerjaan mereka.
Baca Juga: Grab Indonesia Rilis Fitur-fitur Baru, Permudah Aktifitas Ramadhan Saat Pandemi Covid-19
Hal tersebut dikarenakan digitalisasi, otomasi, dan kecerdasan buatan akan mendisrupsi dunia kerja.
Kerjasama Grab dengan Microsoft ini merupakan salah satu langkah awal dalam mempersiapkan para driver untuk dapat terus bersaing di dunia pekerjaan.
"Kami mengundang lebih banyak mitra pengemudi Grab untuk terus memanfaatkan pelatihan online GrabAcademy dan memperkaya pengetahuan mereka," tutup Neneng Goenadi, Managing Director Grab Indonesia.
(*)