Inilah 5 Info Penting Virus Corona: Obatnya, Cara Penularan Hingga Pemakaian Masker

Selasa, 28 Januari 2020 | 18:15
CGTN

Perawatan pasien virus corona di China.

Nextren.com - Wabh virus Corona yang berpusat di Wuhan, China, telah menimbulkan keresahan global.

Hingga saat ini, Otoritas China mengumumkan peningkatan total kematian akibat virus corona, dari sebelumnya berjumlah 82 orang meningkat menjadi 106 orang.

Selain itu, lebih dari 4.515 orang lainnya telah terkonfirmasi positif terinfeksi virus tersebut.

Otoritas Kesehatan China terus berupaya untuk menahan penyebaran virus corona yang telah meluas hingga ke luar negeri sejak pertama kali terdeteksi di pusat kota Wuhan, lebih dari sebulan lalu.

Di waktu yang sama, ada sejumlah pertanyaan yang kemudian muncul terkait dengan virus corona di Wuhan ini.

Baca Juga: Cegah Virus Corona, Facebook dan Razer Batasi Kunjungan Karyawan ke China

Asal dan penyebab virus corona baru yang disebut mirip SARS ini pun turut serta menambah daftar panjang pertanyaan seputar virus ini.

Melansir South China Morning Post, berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Apakah virus tersebut dapat ditularkan antar manusia?

Ya. Virus corona Wuhan dapat ditularkan antara manusia.

Minggu lalu, seorang ahli SARS di China mengonfirmasi bahwa penularan virus corona Wuhan dari manusia satu ke manusia lainnya dapat terjadi.

Konfirmasi terkait dengan penularan antar manusia telah didukung oleh penelitian medis, termasuk satu jurnal yang dipublikasikan dalam jurnal medis The Lancet.

Baca Juga: Peta Digital Ini Bisa Tunjukan Negara Yang Terjangkit Virus Corona

Sementara, para ahli tengah mencoba untuk mengukur seberapa mudah virus tersebut dapat menular antar manusia, termasuk jika penularan lewat udara dapat terjadi.

Menteri Komisi Kesehatan Nasional Wuhan, Ma Xiaowei mengatakan bahwa tidak seperti SARS, virus corona dapat menular dalam periode inkubasi yang bisa berlangsung hingga 14 hari.

Ia juga menambahkan bahwa orang-orang yang terinfeksi virus ini mungkin tidak akan menunjukkan gejala tertentu.

Sedangkan risiko selanjutnya dari potensi mutasi virus masih belum diketahui.

Baca Juga: Netizen Indonesia Ingin Tolak Turis Cina Gara-gara Virus Corona

2. Apakah ada obat untuk virus ini?

Tidak. Sejauh ini belum ada obat yang terkonfirmasi dapat menyembuhkan pasien dari virus corona.

Para ilmuwan belum menemukan obat yang secara efektif dapat menyembuhkan jenis virus corona baru tersebut.

Sejauh ini, kematian paling banyak akibat virus ini dialami oleh lansia maupun paruh baya dengan riwayat penyakit kesehatan yang telah dimiliki sebelumnya.

Sebelumnya, Komisi Kesehatan Beijing telah mengatakan bahwa mereka akan menggunakan obat retroviral HIV untuk pasien yang terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Virus Corona Mewabah, Ternyata Bisa Dipelajari Lewat Game Android

Sementara, pihak Institut Kesehatan Nasional AS mengatakan bahwa mereka akan mengembangkan vaksin untuk virus corona yang akan diujicobakan dalam tiga bulan.

Ilmuwan China dan Amerika di Baylor College of Medicine, University of Texas, dan Fudan University juga tengah berada di tahap awal untuk mengembangkan vaksin yang berbeda.

3. Apakah penggunaan masker dapat melindungi dari virus?

Masker bedah hanya menjadi perlindungan dasar dari virus.

Masker wajah sendiri banyak digunakan oleh orang-orang sejak kasus virus corona terus meningkat dalam sepekan terakhir.

Masker bedah memang dapat mencegah pemakainya menyebarkan penyakit melalui hidung dan mulut.

Baca Juga: Xiaomi dan Lenovo Bantu Warga Wuhan Untuk Hindari Virus Corona

Akan tetapi, tidak ada 'pengunci' kedap udara antara masker dan wajah pemakainya sehingga masih ada risiko tertular virus.

Para ahli medis termasuk WHO telah merekomendasikan langkah-langkah pencegahan lainnya untuk penularan virus jenis ini.

Di antaranya dengan sering mencuci tangan, menutup mulut ketika batuk dan bersin, serta menghindari konsumsi produk hewani mentah atau kurang matang.

Baca Juga: TikTok Ikut Membantu Pemerintah China Memerangi Wabah Virus Corona

4. Apakah pengukur suhu dapat menghentikan penyebaran virus?

Pengukuran suhu tubuh wisatawan di pos-pos transportasi tidak dapat menghentikan virus untuk tersebar.

Pasien yang terinfeksi belum tentu akan langsung menunjukan gejala dan tetap dapat menularkan virus tersebut.

Menurut seorang epidemiologis dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, pengawasan terhadap gejala demam di pos-pos perbatasan tidak 100 persen efektif.

Sebab, orang dapat dengan mudah melewati pemeriksaan suhu ketika tidak ada gejala yang muncul.

Pekan lalu, seorang wanita dari Wuhan dengan gejala demam ringan berhasil melewati pemeriksaan di bandara Perancis dengan meminum obat untuk menurunkan suhu tubuhnya.

Baca Juga: Bill Gates Pendiri Microsoft Sudah Prediksi Penyakit Serius yang Bisa Bunuh 30 Juta Jiwa

Ia pun dilacak oleh kedutaan China di Perancis.

Kedutaan Besar China pun kini mendesak warga yang bepergian ke luar negeri untuk mematuhi pemeriksaan kesehatan bandara.

Akibat virus ini, sejumlah bandara pun didorong untuk melakukan tindakan pengawasan dan desinfeksi yang lebih tinggi bagi para wisatawan dari Wuhan dan China.

Baca Juga: 3 Gadget Kesehatan Terbaik di CES 2020 Ini Bisa Bantu Sembuhkan Penyakit

5. Apakah virus tersebut berasal dari hewan liar di pasar makanan laut Wuhan?

Untuk mengonfirmasi hubungan antara virus corona dengan hewan di pasar makanan laut tersebut, dibutuhkan lebih banyak penelitian.

Akan tetapi, perdagangan hewan liar di China telah dilarang.

Sebelumnya, Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan bahwa 33 sampel lingkungan yang telah dikumpulkan dari pasar makanan laut Huanan di Wuhan dinyatakan positif virus corona baru.

Sampel-sampel ini kebanyakan berasal dari kios-kios di bagian barat pasar, yang menjual hewan-hewan liar.

Baca Juga: Dijejali 1,4 Juta Catatan Medis, AI Kalahkan Dokter Yunior Dalam Diagnosa Penyakit

Para ahli belum dapat menentukan spesies apa yang membawa penyakit ini kepada manusia.

Akan tetapi, setidaknya dua penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan kelelawar menjadi pembawa awal virus corona ini. Laporan yang muncul di The Lancet kemudian menunjukan fakta baru bahwa 13 dari 41 pasien yang terdeteksi virus tidak memiliki hubungan sama sekali dengan pasar makanan laut Wuhan.

Namun demikian, pada Minggu (26/1/2020), pemerintah China tetap memberlakukan pelarangan terhadap hewan liar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Jawaban Soal Virus Corona, dari Adakah Obatnya hingga Efektifkah Pemeriksaan di Bandara?"Penulis : Nur Rohmi Aida

Tag

Editor : Wahyu Subyanto