SIKADinas, Platform Smart City Untuk Pendidikan, Mudahkan Tugas Pendidik

Selasa, 05 Desember 2017 | 19:12
SIKADinas

Suasana Pemakaian SIKAD

Nextren.grid.id-Kegiatan Belajar Mengajar para guru memerlukan ketersediaan sarana dan prasarana, agar semuanya berjalan lancar.Selama ini, segala hal dicatat dan ditindaklanjuti secara manual, sehingga terasa adanya gap antara masalah di lapangan dengan solusinya.Berangkat dari hal tersebut, dibuatlah aplikasi Sistem Akademik (SIKAD) sebagai bagian dari Smart City.Startup pendidikan Sistem Akademik (SIKAD) ini adalah platform yang dapat digunakan guru dan administrasi sekolah untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari.

Penasaran Pesan WhatsApp Apa Yang Sudah Dihapus? Ini Cara MengintipnyaSIKAD dikembangkan untuk menangani semua administrasi sekolah dan dokumen dan membangun lingkungan digital yang sehat dan aman. Aplikasi ini berjalan dengan skema SaaS (Software as a Service), sistem berbasis cloud ini terdiri dari 3 komponen utama, yaitu untuk Sekolah, Dinas Pendidikan serta orang tua atau siswa yang terhubung dalam satu ekosistem. Untuk Dinas Pendidikan Daerah, SIKAD akan mempersiapkan laporan-laporan yang berasal dari pekerjaan guru dan sekolah dan menyajikan data yang dibutuhkan langsung pada aplikasi SIKAD untuk Dinas.

(Baca :Teknologi Membawa Petaka, Penyebab Garuda Indonesia Delay Parah )Hingga Oktober 2017, SIKAD telah dipakai oleh 272 sekolah di seluruh Indonesia dan 2 Dinas Pendidikan Daerah yaitu Kota Gorontalo dan Kabupaten Bekasi. Untuk meningkatkan efektivitas dan produktivitas, SIKADinas memotong proses pelaporan data yang rumit dari sekolah ke Dinas Pendidikan melalui platform online.Sebagai pemangku kebijakan pendidikan di daerah, Dinas Pendidikan memerlukan banyak data dari sekolah sebagai dasar pengambilan keputusan, baik itu pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan, kesiswaan, atau sarana prasarana. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan memerlukan banyak laporan rutin dari sekolah.

SIKADinas
SIKADinas

Contoh penerapan SIKADinas

Proses pelaporan yang tidak efisien berujung pada kerugian waktu, dana, dan keputusan yang dihasilkan dari data yang tidak valid. Belum lagi tambahan limbah kertas sebagai konsekuensi dari pengumpulan dokumen secara fisik. Hal tersebut mendasari pengembangan SIKAD menuju ke platform smart city untuk pendidikan. “Kami menyediakan platform SIKADinas untuk Dinas Pendidikan Propinsi dan kabupaten Kota, sehingga Dinas Pendidikan dapat memperolah data real-time dari sekolah pengguna SIKAD di daerahnya.” ungkap Chief Operation Officer SIKAD, Adhi Subagio, dalam keterangannya kepada Nextren (5/12/2017).“SIKAD pada awalnya adalah aplikasi pengolah nilai akademik."

(Baca :Messenger Kids, Fitur Sayang Anak Versi Facebook Segera Rilis )"Dalam perkembangannya SIKAD saat ini telah memiliki banyak modul untuk semua proses dalam sekolah.""Mulai dari penilaian akademik, arsip surat menyurat, konseling siswa, keuangan sekolah dan siswa, perpustakaan, bahkan hingga perpustakaan dan manajemen sarana dan prasarana, ada dalam satu platform yang aman.""Sistem ini dapat diakses kapan saja oleh semua staf dan guru sesuai bidang kerjanya masing-masing,” lanjut Adhi.Dinas pendidikan daerah yang menggunakan SIKADinas mendapatkan insight data dari sekolah pengguna SIKAD di daerahnya, sehingga Kepala Dinas maupun pemangku kepentingan yang lain mendapatkan informasi akurat segala hal tentang sekolah-sekolah tersebut.

(Baca :OneNote Terbaru Untuk Android Nougat 7.0 Muncul, Bisa Masuk Tanpa Kata Sandi )Misalnya pemetaan guru, kondisi sarana dan prasarana sekolah, hingga perkembangan siswa dan kemajuan mengajar guru.“SIKADinas juga memiliki fitur PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) Online.""Sehingga semua proses mulai pendaftaran hingga proses belajar di sekolah, semua ada dalam satu layanan."

(Baca :Nokia 9 Segera Rilis, Dibekali Prosesor Kencang Snapdragon 835 dan RAM 4GB )"Tahun 2017 ini kami telah sukses menyelenggarakan PPDB Online di Kota Gorontalo dan PPDB Online Kabupaten Bekasi.""Bahkan Dinas Pendidikan Kota Gorontalo juga telah menggunakan SIKADinas untuk mengumpulkan dokumen sertifikasi guru sejak tahun 2016.""Intinya, kami ingin menyediakan platform yang menyeluruh bagi proses administrasi pendidikan, baik itu untuk guru, sekolah hingga Dinas Pendidikan,” pungkas Adhi. (*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto