Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama
Nextren.com – Akhirnya Bank di Asia Tenggara mengadopsi teknologi Blockchain bertambah.
Kali ini, UnionBank Filipina memperkenalkan stablecoin miliknya, PHX.
Dengan memperkenalkan stablecoin milik sendiri, UnionBank Filipina menjadi bank pertama di Filipina yang melayani transaksi berbasis blockchain.
Baca Juga: CEO Huawei Dorong Pemerintah Tiongkok Adaptasi Blockchain Saingi Libra
Kabar ini pertama kali disampaikan oleh media Filipina, PhilStar Global.
UnionBank akan menggunakan platform i2i atau institution to institution, individu to individu, hingga island to island.
Dengan mengadaptasi teknologi Blockchain melalui platform i2i, UnionBank mampu menghubungkan bank-bank terdaftar yang berada di daerah antah berantah.
Vice Presiden Senior UnionBank, Arvie de Vera mengungkapkan PHX adalah penyimpan nilai yang stabil, alat tukar, dan token yang telah terprogam dengan otomatis.
Ia juga menyebut bahwa sistem PHX mengedepankan transparansi dan proses pembayaran otomatis.
Pelanggan UnionBank dapat melakukan transaksi PHX yang dipasangkan dengan mata uang Filipina, Peso.
Target jangka panjang, UnionBank ingin mengoperasikan PHX dan platform blockchain, i2i untuk dapat beroperasi pada berbagai dompet dan platform baik di Filipina atau di luar Filipina.
UnionBank Filipina memang secara konsisten mengembangkan teknologi blockchain.
Baca Juga: Atasi Berita Hoaks, Media New York Times Pakai Teknologi Blockchain
Pada Februari 2019 silam, UnionBank telah merilis ATM untuk mata uang virtual dua arah (Tarik tunai dan setor).
Beberapa bank dunia memang telah mengambil langkah untuk mengadopsi teknologi Blockchain.
Bahkan, bank raksasa J.P. Morgan juga meluncurkan JPM Coin yang hanya dapat digunakan oleh pelanggan J.P. Morgan.
Pengguna teknologi Blockchain yang makin marak di Filipina mendukung langkah yang diambil oleh UnionBank.
(*)