“Rooftopping” adalah salah satu genre fotografi di mana pelakunya memanjat gedung tinggi untuk menjepret pemandangan spektakuler dari ketinggian. Kegiatan ini sebenarnya ilegal dan tentu berbahaya, bahkan bisa menghilangkan nyawa.Itulah yang terjadi pada Conner Cummings, seorang pria fotografer berusia 24 tahun, di kota New York, AS, minggu lalu.Laporan The New York Times yang dirangkum Nextren (3/12/2015) menyebutkan bahwa Cummings tewas setelah berupaya memanjat ke puncak gedung hotel Four Seasons setinggi 52 lantai.Ketika itu Cummings sedang menuju ke puncak gedung bersama temannya, Dimitri Olivares, di tengah-tengah hujan yang mengguyur kota.Saat sedang menaiki tangga besi, tiba-tiba Cummings terpeleset sehingga terjatuh dan mendarat di sebuah atap sekitar 8 meter di bawah.Sebelum kejadian, Olivares sempat berfoto bersama Cummings di atas gedung dan mengunggah hasil jepretannya ke Instagram.
“Kami akan ke pusat kota sekitar setengah jam lagi. Hubungi saya kalau mau bertemu,” tulis Olivares di akun Instagram miliknya. Olivares melaporkan kejadian yang menimpa Cummings ke pihak hotel. Polisi dan ambulans lantas dikerahkan ke tempat kejadian. Malang, nyawa Cummings sudah tak tertolong lagi.Ini bukan kali pertama fotografi rooftopping menelan korban jiwa. Pada 2012 ada kejadian serupa di kota Chicago. Lalu, pada Oktober lalu, seorang remaja asal Rusia juga tewas setelah terjatuh saat mencoba menjepret foto Instagram di atap sebuah gedung.