Peneliti asal University of Tokyo, Jepang, menggodok teknologi hologram yang bisa disentuh. Bertajuk "Haptoclone", peneliti ingin komunikasi via hologram lebih nyata.
Hal tersebut dimungkinkan dukungan sistem interaktif bernama "telehaptic". Sistem memungkinkan pengguna mengirimkan gambar multi-dimensi tangan atau wajah ke teman.
Tak hanya mampu melihat gambar dengan tampilan hologram, lawan bicara juga bisa merasakan sentuhan hologram. Asalkan perangkatnya juga mendukung sistem telehaptic.
Menurut peneliti, Haptoclone pas dipasangkan dengan proyek Virtual Reality (VR) atau Augmented Reality (AR), sebagaimana dilaporkan BGR dan dihimpun Nextren, Senin (28/12/2015).
"Bayangkan kau ada di kebun binatang. Ada singa di sisi lain dari penglihatanmu. Dengan kacamata VR kau bisa merasakan sensasi menyentuh singa," kata perwakilan peneliti.
Haptoclone menggunakan sensor kinetik untuk memindai gerakan secara real-time. Sensor didukung empat tampilan ultrasound yang menghantarkan tekanan radiasi ultrasonic. Itulah yang membuat pengguna percaya dirinya sedang benar-benar menyentuh seseorang atau sebuah benda. "Kami akan terus melanjutkan fungsi haptic untuk memperkaya komunikasi manusia," kata peneliti.